Simalungun-Kliktodaynews.com Peristiwa keji hingga mengakibatkan kematian yang dialami oleh Wartawan dan LSM kembali menoreh luka mendalam bagi kalangan insan pers di tanah air pria. Dua pria sehari sebelum ditemukan telah menjadi korban pembunuhan sadis telah dilaporkan menghilang kepada pihak kepolisian.
Dua pria yang berprofesi sebagai Wartawan dan LSM telah ditemukan dalam kondisi tewas di dalam parit tepat di belakang gudang kontainer PT SAB/KSU Amelia, Dusun VI Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada Rabu (30/10/2019) lalu.
Saat ditemukan, kondisi keduanya ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan, tidak bernyawa dan sekujur tubuhnya dipenuhi luka bacokan senjata tajam pada bagian kepala, tangan hingga putus dan bagian tubuh lainnya.
Diketahui identitas kedua korban tersebut masing – masing, Maraden Sianipar (55) beralamat di jalan Gajah Mada, Rantauprapat dan Martua Siregar (48) di Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu.
Kronologi kejadian berawal dari kedua korban yang diketahui berprofesi sebagai Wartawan dan LSM itu, sebelumnya meminjam sepeda motor pada rekannya Burhan Nasution, Selasa (29/10/2019). Namun setelah menunggu semalaman, hingga keesokan harinya Maraden Sianipar dan Martua Siregar tidak kunjung kelihatan atau mengembalikan sepeda motor.
Akhirnya Burhan Nasution melaporkan perihal ini kepada pihak kepolisian dan atas laporannya segera ditindaklanjuti melakukan upaya pencarian keberadaan kedua korban. Akhirnya membuahkan hasil, ditemukanlah kedua korban dalam kondisi tidak bernyawa dan tubuhnya penuh dengan luka tusukan dan bacokan.
Menanggapi kasus ini Ir Roy Nainggolan, Ketua TOPAN-RI Sumatera Utara angkat bicara mengecam keras aksi pembunuhan dengan tindak kekerasan terhadap dua orang rekan Wartawan dan LSM yang terjadi di wilayah Kabupaten Labuhan Batu serta tegas meminta kepada Pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan berencana ini.
“Kami sangat prihatin atas kejadian yang terjadi terhadap kedua korban dan sebagai rekan juang, tegas meminta segera mengungkap dan menangkap pelaku untuk segera dihadapkan ke pengadilan,” sebut Ir Roy Nainggolan melalui pesan Whatsapp kepada awak media ini. Jumat (1/11/2019) sekira pukul 20.15 Wib.
Hal yang sama juga disampaikan Simon Nainggolan SH, peristiwa yang dialami kedua korban adalah perbuatan keji, mengutuk keras pelaku pembunuhan dengan kekerasan yang diduga dilakukan terencana terhadap dua rekan seprofesi yaitu Alm. Maraden Sianipar dan Alm. Martua Siregar.
“Ini perbuatan keji terhadap kedua korban, ada unsur dugaan bahwa peristiwa ini direncanakan sebelumnya oleh pelaku,” kata Simon Nainggolan SH.
Selanjutnya, Komandan Intelijen / Investigasi LSM TOPAN-RI wilayah Sumatera Utara ini menyebutkan, seperti keterangan Ketua LSM LIPAN, Syamsul Sitepu yang kita baca di media, bahwa kedua korban belakangan ini eksis menyoroti dalam pemberitaannya perihal sengketa lahan di areal PT. SAB/KSU Amelia ini, hingga akhirnya kedua korban ditemukan tak bernyawa tepat di belakang gudang perusahaan tersebut.
“Sangat memungkinkan adanya kaitan pemberitaan dengan peristiwa pembunuhan dialami keduanya korban tersebut, akan tetapu tidak tertutup kemungkinan juga karena ditemukannya di areal tersebut bisa jadi pengalihan,” beber Simon Nainggolan SH.
Menanggapi kasus ini, kami selaku rekan juang yang berprofesi aktif di bidang sosial kontrol masyarakat sebagai Wartawan / Jurnalis dan LSM sangat berharap pihak kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap rekan kami.
“Bila ada kaitan kasus sengketa lahan dengan pemberitaan, maka pasti ada aktor intelektualnya. Harus ditangkap dan dihukum berat sebab sudah patut diduga pembunuhan ini berencana,” tutup Komandan Intelijen / Investigasi LSM TOPAN-RI.
Atas peristiwa terhadap korban sebagai rekan juang ,TOPAN – RI Sumatera Utara mengucapkan turut berduka cita dan belasungkawa sedalam dalamnya, semoga keluarga kedua korban diberi kekuatan, ketabahan dan kesabaran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. (RY/KTN)