DISDUKCAPIL DELI SERDANG ABAIKAN KAUM MARJINAL, ARJUNA MENINGGAL TANPA MENDAPAT LAYANAN KESEHATAN

ARJUNA MENINGGAL TANPA MENDAPAT LAYANAN KESEHATAN
ARJUNA MENINGGAL TANPA MENDAPAT LAYANAN KESEHATAN
Bagikan :

Deliserdang-Kliktodaynews.com AKIBAT ulah segelintir oknum pejabat hingga mencoreng nama baik Birokrasi Negara khususnya Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Deli Serdang lantaran mengabaikan layanan administrasi terhadap seorang warga yang sedang mengalami sakit parah.

Ini penyebab betapa buruknya pelayanan birokrasi terhadap kaum merjinal seperti dialami Arjuna Sinambela (23) warga Mulio Rejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, yang meninggal akibat tidak sempat mendapat pelayanan kesehatan, yang kemudian viral di media sosial.

Berawal dari kedatangan Arjuna Sinambela, penderita Tuberculosis (TBC), ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (disdukcapil) Deli Serdang di komplek Kantor Bupati Lubuk Pakam, Jumat (25/10) lalu.

Meski sedang sakit parah, dia nekad menemui Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan dan Data Alrasudin Kaloko untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan harapan segera mendapat layanan kesehatan dari BPJS.

“Pak, tolong bantu. Aku sakit parah,” kata Arjuna Sinambela memohon dengan sangat kepada Kepala Bidang Kependudukan Dinas Catatan Sipil Deli Serdang, Jumat (25/10/2019) lalu.

Permohonan itu disampaikan Arjuna sesaat setelah ia selesai mengecek datanya secara online di database kependudukan Dinas Catatan Sipil. Sesekali ia terbatuk-batuk. Tulis Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera (YP2S) pendamping Arjuna Sinambela.

Baca Juga :  KAPOLSEK PERCUT SEI TUAN PIMPIN PENANGKAPAN KOMPLOTAN BEGAL BESERTA PENADAH


Namun harapannya pupus setelah permohonannya di tolak sang Kabid dengan dalih menyuruhnya datang pada hari Senin. “Senin saja kau datang”. Tulis YP2S lagi meniru anjuran Kabid kepada Arjuna Sinambela.

Masih tulisan YP2S.Jawaban itu mematahkan semangat lelaki 23 tahun itu. Sang Kabid sepertinya tidak mau tau kenapa Arjuna sampai memohon pengurusan identitas kependudukannya itu. Sang Kabid juga tidak menanyakan lelaki itu sedang mengidap penyakit apa.

Padahal, sebelum bertemu Kabid Kependudukan Dinas Catatan Sipil itu, Tulis YP2S lagi, Arjuna sempat memuntahkan darah segar. Ia nekat menemui sang kabid dengan satu keyakinan bahwa akan ada solusi untuk mempercepat dirinya bisa mengakses layanan kesehatan.

Merasa sia-sia meminta bantuan ke Kabid Kependudukan, Arjuna pun mengadu ke anggota DPRD Deliserdang, Nusantara Tarigan. Oleh Wakil Rakyat itu, Sang Kabid dikontak. Nusantara Tarigan meminta sang kabid untuk membantu pengurusan identitas Arjuna. Lalu, Arjuna disuruh kembali mendatangi kantor Catatan Sipil karena di sana, sang Kepala Dinas, Gustur Siregar sedang menunggu Arjuna.
Baca Juga :  Supir Truk Ganti Profesi Jadi Jurtul Togel Di Pantai Cermin Ditangkap Polisi


Arjuna merasa senang karena ternyata mengadu ke DPRD sepertinya ampuh. Ia pun lekas berangkat ke kantor Catatan Sipil. Namun rasa senangnya berumur pendek. Bukannya dibantu, ia malah DIBENTAK-BENTAK oleh sang Kadis Catatan Sipil. Arjuna pun pulang dengan hati sedih dan kecewa.

Secercah harapan terbenak. Sesuai jawaban Kabid sebelumnya, Arjuna berencana kembali datang pada hari Senin. Namun karena ketiadaan uang untuk ongkos, Arjuna pun mengurungkan niatnya ke Kantor Catatan Sipil, Lubuk Pakam.

Hingga pada hari Kamis 31 Oktober 2019, Arjuna kembali muntah darah beberapa kali di depan rumahnya. Arjuna tidak kuat, dia takluk oleh penyakit yang menggerogoti paru-parunya tanpa mendapat layanan kesehatan. Tulis YP2S yang dipimpin bapak Uba Pasaribu.

Dia menghadap penciptaNya, tanpa sempat memiliki identitas kewarganegaraannya di bumi tempat dia berpijak yang merupakan syarat untuk mendapat akses layanan kesehatan.

Ini kasus kesekian yang kami dampingi, yang selalu berhadapan dengan birokrasi super ribet. Pada akhirnya orang-orang marjinal seperti Arjuna terus menjadi korban birokrasi.sebut Uba Pasaribu saat dikonfirmasi Sabtu (2/11). (RED/KTN)

Bagikan :