Perdagangan-kliktodaynews
Dalam rangka menyambut cheng beng etnis tionghoa sampantao(perdagangan) melakukan reuni di Starpark Perdagangan II Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun. Sabtu (30/3/2019)
Cheng beng sekaligus reuni tersebut dibuat agar mengingat orang tua -orang tua suku tiong hoa yang tinggal dikota perdagangan agar tetap menjalani hubungan baik satu sama lain, dalam acara tersebut bukan hanya suku tiong hoa dari perdagangan saja yang hadir melainkan dari Medan, Jakarta, USA, Canada, Singapura dan Lainnya.
Acara dihadiri Muspika Kecamatan Bandar diantaranya Camat Bandar, Danramil 06 Perdagangan, Kapolsek, Tokoh Agama,Tokoh Pemuda Se-Kecamatan Bandar serta mengundang kurang lebih 100 anak yatim.
Anak yatim kurang lebih 100 orang berasal dari dari beberapa Nagori dan diberikan berupa sembako.
Ketua Panitia Ayou/Candra Gunawan kepada Kliktodaynews.com Pukul 11.30 Wib menuturkan bahwa acara reuni tersebut kita lakukan guna menjalin silahturami dan kebersamaan baik diantara etnis tiong hoa yang ada di Sampantao(Perdagangan), Indonesia dan diluar Negeri
“kita lakukan acara ini agar terjalin kebersamaan diantara etnis tiong hoa yang ada diperdagangan maupun di perantauan,”katanya.
Menurut tradisi Tionghoa, adalah hari Cheng Beng (Mandarin: Qingming). Di mana menurut tradisi Tionghoa, orang akan beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman orang tua atau para leluhurnya untuk melakukan upacara penghormatan. Biasanya upacara penghormatan ini dilakukan dengan berbagai jenis, misalnya saja membersihkan kuburan, menebarkan kertas sampai dengan membakar kertas yang sering dikenal dengan Gincua (mandarin:Yinzhi=kertas perak).
Cheng beng adalah salah satu dari 24 Jieqi yang ditentukan berdasarkan posisi bumi terhadap matahari. Pada Kalender Gregorian AWAL (bukan akhir!) Cheng beng jatuh pada tanggal 5 April atau 4 April. Bila kita artikan kata Cheng beng, maka Cheng berarti cerah dan Beng artinya terang sehingga bila digabungkan maka Chengbeng berarti terang dan cerah. Saat Chengbeng ideal untuk berziarah dan membersihkan makam karena cuaca yang bagus (cuaca cerah, langit terang). Apalagi pada jaman dahulu lokasi pemakaman cukup jauh dari tempat pemukiman.(KI/KTN)
