Bandar Masilam-Kliktodaynews.com
Orang tua murid siswa kelas VI SD Negeri 091639 Nagori Bandar Masilam, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun memberi dukungan secara moral kepada Ani Syahdiah guru wali kelas IV.
Hal tersebut dilakukan wali murid bersama komite Senin (27/7/2020), sekitar pukul 10.00 Wib diruang belajar mengajar. Sebab beberapa hari terakhir ini muncul dimedia masa, adanya tudingan miring tentang pungutan liar yang dilakukan wali kelas VI.
Dengan beredarnya tudingan tersebut, seluruh orang tua murid bersama komite sekolah membuat komitmen untuk membantah tudingan miring tersebut. Karena berita yang dimaksud terkesan negatif dan menyudutkan secara sepihak. Seolah olah yang dilakukan Ani Syahdiah (Wali kelas) didalam pengunaan dana perpisahan kelas VI senilai Rp 220,000 memberatkan orang tua siswa. Padahal dana tersebut dikumpulkan siswa dengan cara menabung, dan diperuntukan pada saat momen perpisahan. Bahkan jauh sebelumnya sudah dilakukan rapat koordinasi orang tua murid bersama dengan komite sekolah tentang anggaran yang disepakati.
Ketua komite SD Negeri 091639 Ridwan Rambe ketika dikonfirmasi terkait dukungan yang diberikan orang tua kepada guru walu kelas VI Ani Syahdiah. Rambe menjelaskan dukungan ini untuk memberikan suport kepada Ani Syahdiah. Karena ada berita yang mengatas namakan orang tua siswa, bahwa wali kelas anaknya sudah melakukan pungli. Padahal itu semua tidak benar, bahkan satu orang tua siswapun tidak ada yang merasa keberetan tentang dana yang disepakati tersebut.
Atas dasar tersebut hadir semua orang tua siswa guna memberikan klarivikasi bantahan berita yang sudah menyudutkan guru wali kelas VI tersebut. Karena selama ini tidak perna muncul persoalan seperti ini, bahkan sama kita lihat semua orang tua siswa meminta agar persoalan ini dapat diselesaikan sampai keakar akarnya. Sehingga kita semua tau siapa yang menjadi dalang fitna dibalik ini semua, ujarnya.
Terpisah Ani Syahdiah selaku guru wali kelas VI didampingi kepala sekolah Nurmaida Purba saat dikonfirmasi tentang hal yang sama. “Atas berita yang beredar itu saya sangat malu bang, karena intinya seolah olah saya melakukan pembodohan”. Padahal saya menjadi guru wali kelas VI sudah tiga tahun, tidak ada satu orang wali murid yang merasa keberatan tentang program yang saya tawarkan. Karena jauh sebelumnya kita lakukan rapat bersama antara orang tua murid tentang program belajar mengajar diakhir tahun ajaran (Tamatan).
“Namun kenapa tahun ini muncul masalah, bahwa uang tersebut adalah kebijakan saya pribadi”. Persoalan tersebut sangat mencoreng nama baik saya dan juga keluarga besar saya , ujar Syahdiah. Nurmaida Purba (Kepsek) ia juga menambahkan atas persoalan ini saya merasa, ada yang merasa sentimen pribadi sehingga menjadi prokator dibalik ini semua. Dalam hal ini saya akan koordinasi dengan Korwil dan dilajutkan ke Dinas agar dapat dicari tau siapa yang sudah memberi informasi tidak benar tersebut, ujarnya.
Hanum salah satu wali murid, meminta agar persoalan ini dapat diselesaikan dan dicari tau siapa yang merekayasa. Sehingga kami orang tua siswa tidak dikorbankan “dikambing hitamkan”. Padahal kami tidak perna merasa keberatan, bahkan mendukung dan kami juga bersyukur anak kami pandai karena guru, harapnya.(HER/KTN)