SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Terkait video yang beredar di media sosial dengan judul “Imlek Fair Siantar 2023 Di Bubarkan Satpol PP Kota Siantar, Ivan Syahputra Angkat Bicara yang ditayangkan oleh akun Youtube SNTV, salah satu warga kota Pematang Siantar, P.Aruan sangat menyayangkan perkataan yang menyudutkan dan melibatkan Wali kota Pematang Siantar terkait pembubaran kegiatan Imlek Fair beberapa waktu lalu.
Perkataan dengan menyebut Wali kota Susanti dengan kata Egois, Arogan dan gagal menjaga toleransi di kota Pematang Siantar tak seharusnya dilontarkan karena Wali Kota itu adalah pemerintah yang melekat pada struktur Pemko.
“Saya menyarankan Wali kota Pematang Siantar, Susanti melalui Kabag Hukumnya melaporkan tuduhan yang tidak berdasar tersebut ke pihak kepolisian karena sudah melecehkan dan menuduh Wali Kota Susanti Intoleransi,” sebut Aruan.
Sementara itu saat dimintai tanggapan warga Siantar lainnya, A. Sitorus mengatakan tak ada hubungan pilkada dengan bazar. Kalau bazar/imlek fair itu program sendiri sedangkan pilkada agenda negara.
“Mana ada hubungan bazar/imlek fair dengan Pilkada, ndak usah dikait-kaitkan lah pembubaran kegiatan imlek fair yang dilakukan Satpol PP beberapa waktu lalu. Kalau imlek fair itu kan program sendiri sedangkan Pilkada merupakan agenda negara yang diakui Undang-undang,” tegas Sitorus.
Terpisah, Plt Kadis Perhubungan kota Pematang Siantar, Zulham Situmorang saat dikonfirmasi kliktodaynews.com, Rabu (11/1/2023) mengatakan tidak pernah mengeluarkan izin Bazar yang digelar di jalan Perintis Kemerdekaan.
“Surat yang dikeluarkan Dishub itu bukan untuk izin Bazar. Tapi Surat rekomendasi untuk diteruskan ke Polres ambil izin keramaian,” ucap Zulham.
“Jadi tidak benar Dishub mengeluarkan izin kegiatan bazar tersebut,” lanjut Zulham.
Kabag Hukum Pemerintah kota Pematang Siantar, Hamdani Lubis saat dimintai tanggapan terkait video yang beredar menyatakan belum mengetahui terkait video yang beredar. Namun ia berjanji akan mencari video yang beredar tersebut.
“Saya akan cari video itu dan akan mempelajarinya terlebih dahulu baru bisa menindaklanjutinya,” ujarnya melalui saluran whatsapp, Rabu (11/1/2023).
Sebelumnya, Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani mendukung perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek yang berlangsung Minggu (22/01/2023) mendatang. Sebagai kebudayaan etnis Tionghoa, perayaan Imlek menjadi salah satu kekayaan keberagaman Kota Pematang Siantar yang majemuk.
“Saudara kita umat Kristiani baru saja merayakan Natal Desember lalu, yang dilanjutkan dengan Tahun Baru 2023. Sebentar lagi, saudara kita etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek. Disusul pada bulan Maret kita memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri di bulan April. Ini bermakna, kita tidak henti-hentinya bersuka cita,” terang Susanti, Senin (09/01/2023).
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Pematang Siantar ini mengimbau seluruh warga Kota Pematang Siantar untuk tetap menjaga kerukunan.
Mengingat di Kota Pematang Siantar terdapat berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda.
“Perbedaan itu justru menjadi kekayaan kita. Seperti tadi saya sampaikan, kita tidak henti-hentinya berhari raya dan bersuka cita. Kita terus makan-makan kue hari raya,” tukas dokter spesialis anak itu sambil tersenyum.
Susanti mengimbau etnis Tionghoa agar tidak lupa mendoakan Kota Pematang Siantar saat mengikuti ibadah di Tahun Baru Imlek. (JOS/KTN)
.