WAY KANAN – Kliktodaynews.com Bermula dari berita mengenai tentang produksi gula merah di daerah kabupaten Lampung Timur yang di terbitkan pada salah satu media online, akun Fb Kiay Arga dan akun Fb Neodemian Rafael dan beberapa akun lainnya saling balas membalas komentar. dalam komentar tersebut terselip tulisan bahasa yang kurang elok.
“Ini bahasa tulisan nya” Wartawan gak ada otak wartawan klas tai anjing kalo gk seneng dengan ucapan saya datengin saya kekantor saya ormas gml, ucap akun fb Kiay Arga.
“Saat dikomfirmasi terkait ucapan komentar tersebut, saya spontanitas menyebutkan wartawannya, sebenarnya tidak ada niatan mengucapkan untuk seluruh wartawan baik yang ada di Lampung atau di seluruh Indonesia, saya hanya tertuju kepada oknum wartawan.
“Saya hanya kurang setuju dengan pemberitaan tersebut karna dianggap saya hanya sepihak berita yang diterbitkan media tersebut, yang mana isinya” warga membuat gula merah kurang higienis, seharusnya dilibatkan dinas kesehatan setempat terlebih dahulu untuk mengetahui higienis atau tidaknya.
Kita sebenarnya sama antara ormas dan wartawan mempunyai fungsi menjaga kedaulatan NKRI mempertahankan NKRI membantu Pemerintah, ucap pemilik akun Fb kiay arga.
Disampaikan kepada media ini, Akun Fb kiay Arga pemilik resminya bernama (Soni Putra Wk) menjabat ketua komando, dewan pimpinan daerah (DPD) organisasi Gema Masyarakat Lokal Indonesia (GML) kabupaten Lampung Utara.
“Terkait hal tersebut, Hifni Aresta, Badan pengurus Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) kabupaten Way Kanan sangat menyayangkan ucapan komentar tersebut, seharusnya tidak perlu dilontarkan bahasa seperti itu, apalagi dia ketua organisasi.
Orang yang menjadi wartawan di indonesia banyak, organisasi pers nya juga banyak, jika tidak cepat diselesaikan nanti dapat menimbulkan kegaduhan.
Untuk saat ini secara pribadi saya sudah memaafkan, kalaupun ada konsekuensi hukum atau hal lain terhadap ucapan nya, saya hanya dapat berharap selesai dengan baik tanpa ada yang tersakiti atas komentar tersebut.
Jadikan semua pembelajaran yang berharga atas masalah ini, pesan saya” arif dan bijaksana didalam bermedia sosial, jangan menyinggung suatu propesi yang merugikan banyak orang atau pribadi orang, ujarnya (SUIN/KTN)