Medan-Kliktodaynews
Terpilihnya Prabowo Subianto dan Sandi Solahuddin Uno sebagai pasangan Capres-Cawapres untuk berhadapan dengan petahana, tak hanya mendongkrak popularitas keduanya.
Partai pendudukung keduanya yang berada di barisan oposisi pun semakin mendapat simpati di masyarakat. Terutama bagi Partai Gerindra yang menjadi mesin politik bagi pasangan yang menduduki nomor urut 02 itu.
Nama partai di bawah pimpinan Prabowo itu pun semakin harum di tengah masyarakat. Terlebih bagi warga negara yang menginginkan pergantian kepemimpinan pada Pemilu 2019 ini.
Dari hasil analisis pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) H Dadang Darmawan Pasaribu, pada pemilu 17 April nanti, diprediksi hanya ada 2 partai yang bakal mendapat limpahan suara dari konstentasi pilpres.
“Yang pertama itu tentunya partai penguasa PDI Perjangan dan kedua Gerindra sebagai partai pengusung Presiden di 2019 ini, yang akan mendapat limpahan suara dari para pendukung Prabowo” ungkap Dadang kepada, Kamis (17/1/2019).
Bahkan Dadang menilai, sangat memungkinkan Gerindra bisa memenangkan Pemilu 2019 khususnya di Sumut. Apalagi jika pergerakan itu didukung oleh mesin partai yang optimal.
“Syaratnya optimal. Tapi kalau hanya sekadar mengunggulkan dan bersandar kepada figuritas Prabowo saja tanpa diupayakan dengan sungguh-sungguh secara optimal dari para promotor saya kira itu akan sia-sia” ucapnya.
“Karena itu, mestinya pengurus Gerindra bisa memanfaatkan momentum hari ini untuk meraih kemenangan di Sumatera Utara, itu memungkinkan disambung PDIP, menurut saya” imbuhnya.
Menyinggung tentang beredarnya isu adanya oknum Caleg Gerindra untuk DPR RI dari Dapil Sumut 1 yang patut dicurigai keberadaan dan loyalitasnya, Dadang menilai hal itu mestinya juga harus jadi bahan evaluasi.
Apalagi pada saat Pilgubsu lalu, indikasi pengkhianatan dari oknum caleg tersebut terlihat saat ia terlibat mendukung dan masuk dalam jajaran tim sukses pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus.
“Karena ini masalah internal, alangkah lebih bijaknya kalau masalah ini diselesaikan di internal, jangan dibuka ditempat umum. Tapi pimpinan Gerindra harus cepat tanggap menyelesaikan ini dan segera mengklarifikasi kepada masyarakat dan yang bersangkutan sebelum menjadi boomerang bagi Gerinsra. Intinya masalah internal bisa diselesaikan di internal sendiri” seburnya.
Sebelum mengakhiri pembicaraan, Dadang kembali mengingatkan bahwasanya ada perbedaan elektabilitas partai dengan elektabilas mesin partai.
“Kuncinya, mesin partai harus bekerja secara optimal tanpa tergantung oleh elektabilitas partainya agar dapat memenangkan pemilu di 2019 ini” pungkas Dadang.
Editor: cheker