Diskominfo Kabupaten Samosir : Belum Ada Anggaran Untuk Uji RT-PCR Covid-19

Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi
Bagikan :

Samosir – Kliktodaynews.com Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP ) COVID-19 Kabupaten Samosir mengimbau seluruh masyarakat Samosir meningkatkan disiplin diri untuk mencegah dan menangani COVID-19 agar tidak masuk Samosir. Jika setiap seorang benar-benar mengelola diri dengan baik melakukan protokol kesehatan, maka besar kemungkinan kita semua akan terhindar dari infeksi COVID-19.

GTPP Covid-19 menyatakan bahwa yang rentan terhadap Infeksi Covid-19 adalah lansia dan anak-anak.

“ada dua kelompok yang rentan menghadapi infeksi COVID-19—lansia dengan penyakit penyerta (komorbid) dan anak-anak. Dua kelompok ini harus kita jaga agar tidak melakukan kontak dengan para carrier (pembawa virus) terutama dari Orang Tanpa Gejala (OTG)”. Tulis Rohani Bakkara dalam sebuah pesan Grup WhatsApp pada 10 Juli 2020

Dalam kesempatan ini, Dinas Komunikasi dan informasi Kabupaten samosir menghimbau agar beradaptasi dengan kebiasaan baru.

“Ketika keluar dari rumah untuk beraktivitas, mari biasakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yaitu gunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir, jaga jarak, tunda bepergian ke luar daerah terutama zona merah, ciptakan situasi terjaga dan tidak panik, turuti pedoman normal baru dengan membaca, memahami, dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Inilah tata kelola diri yang baik di tengah-tengah pandemi COVID-19”. Imbaunya

Tak luput Diskominfo Kabupaten Samosir juga menegaskan bahwa hasil uji Rapid Test Polymerase Chain Reaction ( RT-PCR) adalah langkah pembuktian seseorang benar atau tidaknya terinfeksi Covid-19

“Kepastian terinfeksi atau tidak hanya dibuktikan dengan hasil uji RT-PCR (Rapid Test Polymerase Chain Reaction) dan bukan dengan perasaan.” Tegasnya

Diskominfo juga menjelaskan belum ada anggaran untuk melakukan Uji Cepat secara masif.

“Saat ini belum ada anggaran untuk melakukan uji cepat secara masif. Langkah terbaik adalah menjaga diri dalam melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan secara ketat dan pedoman normal baru secara konsisten sebagai gaya budaya baru”. Jelasnya (NTN/KTN)

Bagikan :