Sempat Dibuka, Proses Belajar Tatap Muka di Kabupaten Toba Dihentikan, Ini Alasannya

Kadis Pendidikan Toba, Parlinggoman Panjaitan
Kadis Pendidikan Toba, Parlinggoman Panjaitan
Bagikan :

Toba – Kliktodaynews.com Masih 2 hari diberlakukan, akhirnya belajar tatap muka tingkat SMP kembali dihentikan. Kebijakan ini terpaksa diambil Kadis Pendidikan Toba, Parlinggoman Panjaitan mengingat jumlah penderita Covid-19 terus meningkat di Kabupaten Toba.

Kepada awak media, Senin (24/08/2020) Parlinggoman mengaku, pasca berkoordinasi dengan BPBD Toba, diketahui jumlah warga Toba penderita Covid-19 berjumlah 9 orang.

“Atas dasar itulah, kita terpaksa menghentikan proses belajar tatap muka dan proses belajar mengajar kembali ke metode daring dan luring,” ujar Parlinggoman.

Lebih lanjut, Parlinggoman menghimbau agar seluruh orangtua murid membantu pihak sekolah dalam mengawasi anak sepanjang proses belajar daring dan luring berlangsung.

“Kita merujuk kepada himbauan Menteri Pendidikan dan Gubernur Sumut, secara khusus kami meminta pengertian orangtua murid atas situasi saat ini,” harapnya.

Sebelumnya, KBM tatap muka mulai diberlakukan sejak Selasa sampai Rabu (18-19/8). Hingga kini, proses belajar mengajar daring dan luring akan berlangsung tanpa batas waktu yang ditentukan.

Sementara itu, Kepala BPBD Toba, dr. Pontas Batubara membenarkan bahwa jumlah warga Toba terpapar Covid 19 sebanyak 9 orang. 5 orang warga Laguboti dengan status 1 orang sebagai suspect dan 4 orang warga Toba yang sudah tahunan bekerja di Medan.

Sekaitan dengan pemberhentian proses belajar tatap muka, kata Pontas, lewat proses evaluasi dan monitoring yang dilakukan diketahui masih ada sekolah belum maksimal menerapkan protokol kesehatan.

“Lebih darih dari 60 % sekolah belum menerapkan protokol kesehatan secara benar. Kita tidak berani mengambil resiko dan kita sarankan agar sekolah diturup kembali,” papar Pontas.

Meski demikian, Pontas berharap agar orangtua murid yang sebelumnya berharap agar proses KBM tatap muka diberlakukan tidak kecewa.

“Tapi kita sudah mencoba memenuhi harapan orangtua untuk belajar tatap muka, sayangnya pihak sekolah dan peserta didik tidak bisa memenuhi standard protokol kesehatan yang telah kita tetapkan. Maka proses belajar mengajar kembali daring dan luring,” pungkasnya ( DNM/KTN )

Bagikan :