Toba-Kliktodaynews.com Sejumlah pedagang tidak setuju dengan adanya rencana revitalisasi Pasar Balerong Balige yang diwacanakan oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Rencana revitalisasi pasar tradisional Balerong Balige, menuai banyak kritikan dari sejumlah pedagang, sehingga digelar sosialisasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kabupaten Toba, Senin (05/10/2020) sekira pukul 10.00 Wib
Pandemi Virus Corona atau covid-19 sangat terasa bagi pedagang pasar di Pasar Balerong Balige Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Dimana, selama adanya wabah covid-19, penghasilan para pedagang pasar tersebut sangat menurun drastis.
Sosialisasi ini dilakukan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM kabupaten Toba, sekaligus mendengar dan merespon keluhan dari para pedagang atas rencana revitalisasi itu yang menurut para pedagang agar ditinjau kembali pelaksanaan pembangunannya dan menolak rencana revitalisasi itu.
Para pedagang banyak mengeluhkan rencana relokasi itu, dikarenakan minimnya sosialisasi awal rencana revitalisasi sehingga timbul keberatan dari para pedagang.
Apalagi Revitalisasi pasar balerong akan dilakukan dipenghujung tahun, yang menurut para pedagang pastinya akan disibukkan perpindahan kios mereka yang menambah beban bagi mereka termasuk penataan kios ditempat revitalisasi baru yang sudah dihunjuk pemerintah, padahal dimasa pandemi ini penghasilan sangat terpuruk ujar para pedagang.
Sosialisasi ini berlangsung dengan hujaman berbagai protes dari pedagang, agar rencana revitalisasi ditinjau kembali, bahkan sebagian pedagang menyebut anggaran itu dialihkan ke infrastruktur saja ujar mereka.
Menurut salah satu pedagang kain, J.Munthe memberikan usulan jika revitalisasi akan tetap dilaksanakan, agar dalam tahun ini, hanya dilakukan peletakan batu pertama saja, nanti dipertengahan bulan Januari tahun depan dilanjut lagi pembangunannya.
Berikanlah kesempatan bagi kami para pedagang diakhir tahun dalam suasana Natal dan Tahun Baru, agar kami tidak disibukkan membenahi tempat dilokasi relokasi. Semoga usulan dari kami ini agar dapat dipertimbangkan, ujarnya.
Setelah mendengar berbagai keluhan dari para pedagang, Kadis Perindagkop Tua Pangaribuan, Asisten II Sahat Manulang dan Camat Balige Pantun Pardede berjanji masih melakukan sosialisasi lanjutan.
Kami berharap para pedagang dapat berkorban dan memberikan perhatian sedikit saja dengan rencana revitalisasi ini, ujar Camat Balige Pantun Pardede.
Menurut Camat bahwa revitalisasi ini merupakan rangkaian rencana penataan kota Balige dan hal ini nantinya juga akan mendukung program destinasi pariwisata danau toba sebutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadis Perindogkop dan Danramil 17 Balige. Kami berharap konsekwensi dari dampak sebuah program kiranya dapat diterima. Apalagi program penataan pasar tradisional ini diyakini akan menjawab segala keluhan, baik berupa penataan ukuran kios maupun penataan sarana kebersihan yang diidamkan para pedagang nantinya ujar mereka
Turut hadir dalam sosialisasi Sekda Audi Murphy Sitorus, Asisten II Sahat Manullang, Kadis Perindagkop Tua Pangaribuan, Kabid Pasar Dinas Perindagkop Manogihon Tua Gultom, Kapolsek Balige AKP. Agus Salim Siagian, Danramil 17 Balige Kapten P.Pardede, Camat Balige Pantun Pardede, para tokoh masyarakat diantaranya OF.Pardede dan puluhan pedagang.( DNM/KTN )