Toba-kliktodaynews Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Toba, Darwin Siagian, meminta masyarakat berpikir positif dan jangan percaya kepada berita yang tidak benar terkait dengan bantuan sembako untuk masyarakat.
Berikut penjelasan Darwin Siagian, yang juga Bupati Toba, kepada para wartawan pada (04/05/2020) di posko Gugus Tugas di depan kantor bupati di Balige:
“Di media ada saya baca bahwa ada katanya korupsi di Dinas Sosial. Apa yang dikorupsi? Uangnya saja masih belum dipakai, uangnya masih di Keuangan, di mana dia korupsinya? Tolong disampaikan kepada masyarakat supaya kita ini berpikiran positiflah. Belum apa-apa sudah dibilang korupsi.”
“Kami selalu minta pendampingan dengan kejaksaan, dengan kepolisian. Apa yang saya sampaikan hari ini kepada Bapak Ibu, besok akan saya laporkan lagi kepada kejaksaan dan kepolisian. Nanti pembagian bantuan sembako ke depan, termasuk administrasi pembayaran, sebelum diverifikasi oleh kejaksaan dan kepolisian, tidak boleh dibayar oleh Dinas Sosial. Harus selesai dulu verifikasi dari kejaksaan, selesai verifikasi dari kepolisian, baru dilakukan pembayaran. Jadi, sekali lagi, saya harapkan mari kita berpikir positif.”
Kemudian tolong disampaikan kepada masyarakat bahwa ini tanggap darurat, pasti ada yang terlewatkan dan tidak valid, tolong kita sama-sama mengerti. Kemarin juga di DKI Jakarta dari 1.300.000 paket sembako yang disalurkan, ada 1,28 persen yang tidak sesuai, itu juga menjadi masalah. Jadi, kalau ada kesalahan, ada kesilapan, yang pasti itu bukan unsur kesengajaan. Ini namanya darurat, belum ada yang mengerjakan ini sebelumnya. Untuk memverifikasi data saja kita sudah lebih dari sepuluh hari, dan hari ini baru tuntas. Makanya tadi kita panggil camat-camat.
Sekali lagi, tolong disebarluaskan kepada masyarakat, lihat keinginan kita, lihat kemauan kita, lihat kerja keras kita. Supaya masyarakat ini terdidik, jangan berpikiran negatif.
Terkait dengan Covid-19 ini, Pak Presiden sudah menginstruksikan kepada kita semua, jangan sampai ada masyarakat kita yang kelaparan atau tidak bisa makan karena kehilangan pekerjaan. Selama dua minggu ini kita berkutat ke sana sini masalah data. Cuma perlu kami informasikan, ini statusnya tanggap darurat, pasti ada yang kurang di sana sini. Untuk itu, kami mohonkan kepada seluruh masyarakat di Toba, kalau ada yang tidak tepat sasaran atau ada yang belum menerima bantuan dan lain sebagainya, kami sarankan untuk selalu menyampaikan kepada lurah, kepala desa, camat, atau Sekretaris Gugus Tugas, maupun melalui Dinas Sosial.
Sampai dengan sekarang, sembako yang sudah kita bagikan itu berjumlah 4.021 paket. Yang sudah kita bagikan kepada pegawai honorer di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebanyak 2 paket, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebanyak 4 paket, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu sebanyak 5 paket, Dinas Lingkungan Hidup 99 paket, Dinas Pertanian 37 paket, Satpol PP 137 paket, rekan-rekan wartawan 156 paket, para pelaku seni dan pekerja katering dan lain-lain sebanyak 300 paket, guru paud dan guru TK sebanyak 78 paket.
Sebanyak 2.613 paket kepada masyarakat di 6 kelurahan di Balige, 1 kelurahan di Laguboti, 1 kelurahan di Sigumpar, 3 kelurahan di Porsea, 1 kelurahan di Ajibata, dan 1 kelurahan di Habinsaran.
Untuk pendamping Kelompok Usaha Bersama sudah didistribusikan di 5 kelompok, sehingga total dari APBD kita yang telah didistribusikan sampai dengan sekarang adalah sebesar 3.736 paket.
Bantuan TPL yang sudah terdistribusi 465 paket. Ini kita peruntukkan kepada guru-guru harian SMP, honorer komite. Sisa 35 paket masih ada di rumah dinas Bupati, nanti akan kita distribusikan juga semuanya, sehingga total bantuan dari TPL sebesar 500 paket akan terdistribusi segera.
Kemudian kita sampaikan juga bahwa program-program yang sekarang akan mulai berjalan, mudah-mudahan minggu ini, yaitu dari Kementerian Sosial berupa program PKH sebesar 4.075 KK, ditambah kemarin setelah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial 669 KK menjadi 4.744 KK.
Kemudian program sembako yang selama ini telah berjalan dari Kementerian Sosial yaitu 6.021 keluarga penerima manfaat (KPM). Kemarin setelah saya berkoordinasi dengan Kementerian Sosial ada penambahan lagi 3.136 KPM sehingga total penerima sembako untuk Kabupaten Toba menjadi 9.157 KPM. Perlu kami sampaikan bahwa program sembako ini penyalurannya lewat Bank Mandiri melalui E-Warung, kurang lebih Rp200.000 per bulan dikali 12 bulan.
Kemudian program bantuan sosial tunai (BST), yang dulu disebut bantuan langsung tunai, dari Kementerian Sosial atas perintah Presiden yaitu sejumlah 15.729 KK. Yang sudah valid sampai dengan sekarang 12.800, yang sedang proses 2.929, sehingga total penerima BST dari Kementerian Sosial sebesar Rp600.000 per bulan yaitu 15.729 KK. Total bantuan dari Kementerian Sosial untuk Kabupaten Toba dalam rangka PKH, program sembako, dan bantuan sosial tunai berjumlah 29.630 KK.
Tadi kita baru selesai konferensi video bahwa Pak Gubernur merencanakan akan membagi juga sembako dengan jumlah 22.399 paket. Kalau ini dibagi 3 berarti kurang lebih 7.465 paket dengan jumlah masing-masing dalam bentuk sembako Rp225.000 per paket selama 3 bulan untuk 7.465 penerima.
Rencana kita akan membagi dalam waktu dekat ada sejumlah 4.000 paket lagi, termasuk untuk penjaga pintu air sebanyak 109 orang, penjaga pintu bendungan 24 orang, guru SD sebanyak 939 orang, guru SMK dan SMA sebanyak 469 KK, tukang becak 270 KK, sopir angkot atau yang bekerja di kapal sebanyak 189 orang. Kemudian UKM yang terdampak yang sudah masuk datanya 970 orang. Pendeta, guru huria, dll. 377 orang. Total yang akan kita distribusikan dalam waktu dekat adalah sebesar 4.000 paket.
Tadi saya sudah panggil para camat. Data-data ini tadi sudah saya sampaikan. Kalau masih ada yang belum masuk ke dalam program bantuan dari Kemensos, Bantuan Sosial Tunai (BST), itu nanti akan kita masukkan di bantuan desa. Kami berharap dengan adanya program ini, semua masyarakat Toba tidak ada yang kelaparan.( HS/KTN )