Porsea Diteror Manusia Berjubah Hitam

Salah seorang warga Porsea Boy Manurung yg memiliki rekaman cctv di rumahnya beralamat di Jl.DI Panjaitan Kelurahan Pasar Porsea Kabupaten Toba Samosir
Salah seorang warga Porsea Boy Manurung yg memiliki rekaman cctv di rumahnya beralamat di Jl.DI Panjaitan Kelurahan Pasar Porsea Kabupaten Toba Samosir
Bagikan :

Porsea-Kliktodaynews.com Puluhan warga nyawanya terancam dengan adanya aksi misterius manusia berjubah hitam di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Pasar Porsea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir.

Menurut salah seorang di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Pasar Porsea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Boy Manurung (37) mengatakan, kecemasan itu terjadi lantaran adanya upaya pembakaran rumah beserta penghuninya.

“Sampai sekarang kami warga di sini begitu cemas. Kami merasa terancam sejak adanya percobaan pembunuhan dengan dan teror bakar rumah serta seisinya,” ungkapnya.

Upaya pembakaran itu terjadi pada Kamis (30/1/2020) sekitar pukul 02.45 WIB. Lokasi kejadian berada persis di sekitar terminal Porsea yang merupakan kawasan padat penduduk.

Di samping kejadian itu, beruntung ada rekaman CCTV saat pelaku melancarkan aksinya. Tampak seseorang berjubah hitam mengenakan rok panjang berwarna melakukan upaya pembakaran rumah warga di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Pasar Porsea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, pada Kamis (30/1/2020) sekitar pukul 02.45 WIB pagi dini hari.

Di mana lokasi ini berada di Terminal Porsea dan padat kawasan padat penduduk. Sepanjang lokasi kejadian terdapat deretan rumah toko yang memang terancam terbakar.

Parahnya lagi hingga mengancam seluruh nyawa warga yang malam itu sedang tertidur pulas di dalam rumah masing-masing,” tutur Boy.

Pada rekaman CCTV milik Boy Manurung pelaku terlihat memasuki pekarangan rumah warga. Lalu menyiram bagian menggunakan bensin dengan yang diisi ke botol air mineral.

Setelah pelaku menyalakan api, kobaran api pun membesar. Bahkan pelaku terlihat nyaris terbakar akibat sambaran api yang tiba-tiba membesar.

Pemilik rumah kemudian terbangun setelah api membesar dan berupaya memadamkan api.

Ini kawasan padat penduduk. Bahkan rumah berjejer tanpa batas, semua dinding menempel.Jadi andai api tidak sempat dipadamkan, kami semua yang ada di sini akan mati terpanggang,” tegasnya.( JOS/KTN )

Bagikan :