Terdampak Pematangan Lahan di Desa Sipahutar-Sipoholon, Masyarakat Tuntut Ganti Rugi

Bagikan :

Kliktodaynews.com-Taput|| Pematangan lahan dan pemotongan gunung yang mengakibatkan 3-4 hektar tanaman pertanian masyarakat terimbun tanah dan dua rumah warga terimbas longsoran tumpukan tanah hingga kedalam rumah warga.

Masyarakat terdampak tuntut ganti rugi lahan tani kepada pihak pengembang,hal ini diucapkan boru situmeang kepada kliktoday news. ‘Hampir 2 tahun aktifitas pematangan lahan ini berjalan, akibatnya lahan pertanian dan sawah kami tidak bisa lagi di tanami, dan juga saat hujan tanah dan lumpur dari pematangan lahan itu masuk ke dalam rumah kami,jadi wajar kalau kami minta ganti rugi” ucap br. Situmeang berurai air mata.

Jetro Sipahutar Kepala desa Sipahutar kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, mengatakan, sudah pernah dilakukan mediasi antara pihak pengusaha dan warga yang terdampak, namun satu dari empat pengusaha tidak hadir saat itu dan warga Sarum marnaek dusun II Hirta Desa Sipahutar tidak datang dalam pertemuan tersebut.

“Sudah pernah dilakukan pertemuan pengusaha dengan masyarakat yang terdampak, namun warga dari Sarumarnaek tidak hadir pada saat itu, dan juga salah seorang pengusaha juga tidak hadir saat itu,” jelas Jetro Sipahutar, Jumat, ( 10/11/2023 ).

Dirinya akan mencoba kembali mempertemukan warga Sarumarnaek dengan pengusaha dan mencari solusi mengatasi persoalan tersebut, karena warga Sarumarnaek dusun II yang terimbas dari pematangan lahan menuntut supaya areal pertanian mereka bisa diolah/ ditanami lagi.

“Saya akan mencoba lagi mempertemukan pengusaha dengan warga yang terdampak, mencari solusi jalan terbaiknya,” pungkas Jetro Sipahutar.

Pemberitaan Sebelumnya oleh awak media dan pantauan awak media dilapangan , Kamis, ( 9/11/2023 ), sekitar 3-4 hektar lahan pertanian yang ditanami kopi, jagung , Ubi dan sawah warga tidak bisa diolah lagi, dan juga saluran irigasi pertanian mengalami rusak parah akibat tanah bekas pematangan bahkan 2 rumah warga tergenang tanah berlumpur.dan hingga berita ini diturunkan keadaan pemukiman dan areal pertanian masyarakat masih seperti kondisi pemberitaan.
(Douglas/ktn)

Bagikan :