Tapanuli Tengah, Kliktodaynews.Com|| Parlaungan Silalahi, SH selaku Pengacara Edianto Simatupang merupakan korban pengeroyokan oleh segerombolan yang diduga tim Pasangan Capres AMIN di Kelurahan Padang Masiang Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara pada Rabu 14 Februari 2024 di TPS 03 saat berlangsungnya pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden, demikian dikatakan Parlaungan Silalahi, SH kepada awak media ini pada Senin (18/2/2024) di Pandan.
Masih katanya, “perbuatan segerombolan preman selaku pelaku penganiaya terhadap klain saya Edianto Simatupang merupakan perbuatan premanisme yang tidak dapat diampuni hukum dan sudah harus dapat di tuntaskan oleh Polres Tapanuli Tengah dan harus mampu mengungkap siapa aktor intelektual kejadian itu.
Bagi saya, ini adalah bukti bahwa di Kabupaten Tapanuli Tengah ini masih ada tindakan-tindakan premanisme yang di pelihara oleh mantan penguasa daerah ini dan pemerintah dalam hal ini jangan mau kalah dengan preman, saya masih yakin keadilan hukum itu masih ada, jadi pemerintah harus menang menuntaskan segala bentuk tindakan premanisme, yang menang itu harus keadilan, bukan preman” seru Parlaungan Silalahi.
Saya juga berharap kepada Polres Tapteng agar segera melakukan penangkapan terhadap aktor-aktor lain yang terlibat pada kasus penganiayaan di lokasi TPS 03 itu.
Karena menurut beberapa keterangan saksi di TPS 03 yang saya peroleh, sebelum terjadinya penganiayaan terhadap Edianto Simatupang selaku tim saksi Capres Prabowo-Gibran di TPS 03 itu, korban sebelumnya cecok dengan Melfan Tanjung yang merupakan anggota DPRD Tapteng di lokasi TPS dan banyak saksi melihat Melfan Tanjung.
Setelah usai cecok antara Edianto Simatupang dengan Melfan Tanjung, segerombolan orang menjumpai Edianto dan langsung membogem korban dan akibatnya mata sebelah kiri Edianto mengeluarkan darah akibat adanya robek dibagian pelipis sebelah kiri.
Selanjutnya gerombolan itu melarikan diri kedalam mobil Double Cabin merk Mitsubishi dan langsung sekitar 4 mobil pergi dengan beriringan meninggalkan lokasi kejadian,” terang Parlaungan berdasarkan info keterangan beberapa saksi di lokasi kejadian.
Oleh keterangan beberapa orang saksi yang saya peroleh dari lapangan menyebutkan, kejadian penganiayaan itu terjadi diketahui Oleh mantan Oknum penguasa tapteng karena saat Melfan Tanjung beranjak dari lokasi TPS 03 dan berangkat satu mobil dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) AMIN dan oknum anggota DPRD Sumut,” jelas Parlaungan Silalahi.
Saya selaku masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah yang juga sebagai penasehat hukum berharap kepada Pihak aparat kepolisian agar Bertugas secara profesional sajikan kepercayaan publik Tangkap para pelaku dan otak pelaku yang merupakan aktor dari kejadian itu.Agar tidak ada yang merasa Kebal hukum sewenang-wenang melakukan tindak kejahatan.
Menurut cermat saya jika hal ini dibiarkan bakal jadi contoh yang sangat buruk untuk Tapanuli Tengah, maka dengan tegas saya sampaikan ke publik agar secepatnya pelaku dan aktor intelektualnya diungkap jangan terkesan tebang pilih imbuhnya,”.(HP).