Tapteng – Kliktodaynews.com|| Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor, S.I.K., M.H pimpin Launching Rumah Kebangsaan bertempat di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Pondok Batu tepatnya di Kantor Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (31/8/2023) Pukul 14.30 Wib
Launching rumah Kebangsaan tersebut juga turut dihadiri oleh, Pj Bupati Tapteng, Elvin Elyas Nainggolan, Dandim 0211/TT yang diwakili oleh Danramil 03/Pandan, Kapten Inf Syahrial, para PJU Polres Tapteng, Sekdakab Tapteng, Herman Suwito, Kerua PGI Tapteng, Pdt. Martin Manullang, Ketua MUI Tapteng, Ngadiman KS, Camat Sarudik, Lurah, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Organisasi Kepemudaan.
Dalam sambutannya, Kapolres Tapteng menyampaikan Rumah kebangsaan tersebut merupakan kegiatan dari Kepolisian dalam rangka percepatan untuk mewujudkan Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi berkeadilan).
Pembentukan rumah Kebangsaan ini adalah sebagai sarana penanaman wawasan Kebangsaan, nilai –nilai Toleransi dan Rasa Cinta Tanah Air. Seluruh elemen di Kabubaten Tapanuli Tengah harus tetap mempertahankan nilai Persatuan dan Kesatuan serta sinergitas hingga soliditas satu sama lain.
“Saya berharap rumah kebangsaan ini sebagai wadah untuk kita berdiskusi memecahkan masalah terkait isu – isu terkini baik isu Kenegaraan maupun Sosial Budaya. dan saya mengajak seluruh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas – Ormas serta seluruh Instansi untuk saling bergandengan tangan guna mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan nyaman di Wilayah Kab. Tapanuli Tengah ini,” ujar Kapolres.
Selain itu, Kapolres juga berharap Rumah Kebangsaan tersebut jangan hanya sebagai formalitas saja, namun tetaplah berkesinambungan dalam setiap masalah yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, terimakasih kepada seluruh peserta yang hadir disini dan mari kita merawat dan menjaga serta mempergunakan Rumah Kebangsaan ini semaksimal mungkin.
Sementara itu, Pj Bupati Tapteng dalam sambutannya menyampikan apresiasi kepada Kapolres Tapteng yang telah membentuk dan membangun Rumah Kebangsaan dan berharap Rumah Kebangsaan tersebut nantinya dapat menjadi tempat mencari inovasi dan kreasi menyangkut isu nasional maupun keamanan dan ketertiban.
Apresiasi tersebut juga turut disampaikan oleh Ketua MUI Tapteng, Ngadiman KS. untuk membangun Satu Bangsa yang besar ini terjadi dari berbagai Suku, Ras, Agama tidaklah gampang.
“Ibarat gelas kalau terpecah belah enggak akan bisa menyatukan lagi maka menjaga merawat ini bukan suatu hal kerja mudah dan seluruh seluruh komponen bangsa bisa menjadi perekat keutuhan dalam berbangsa bernegara ini. Kadang-kadang orang berusaha menjadikan agama untuk memecah belah, tapi sebenarnya dalam pengamatan kami sangat kecil sangat tipis kemungkinannya yang paling besar sebenarnya menimbulkan perpecahan ini politik sampai 80% itu akibat politik, faktor kedua ekonomi, karena ekonomi terjadi kesenjangan sosial,” terangnya.
Namun Ngadiman menegaskan, hingga sampai saat ini tidak ada perbedaan, tidak ada namanya perselisihan masalah agama
Hal senada juga disampaikan ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Tapteng, Pdt. Martin Manullang, bangsa dan negara ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, kita bersyukur pada hari ini telah diresmikan rumah kebangsaan. Ada tiga filosofi rumah tentang rumah makna rumah yang sesungguhnya yang pertama adalah bahwa rumah itu adalah tempat paling nyaman, kedua makna fitur filosofis dari rumah ini adalah tempat nyaman dan kebenaran, ketiga adalah tempat berkumpulnya keluarga.
Terkait perbedaan, seharusnya kita bersyukur karena perbedaan, karena perbedaanlah kita bisa bersatu. Rumah kebangsaan ini adalah untuk tempat kita duduk bersama berdiskusi dengan saudara-saudara kita, walau berbeda sekalipun di rumah kebangsaan itu akan dipersatukan dan menurut iman Kristen bahwa perbedaan itu bukanlah sesuatu yang tabu, perbedaan itu adalah anugerah dari Tuhan,” ujar Martin Manullang(JN)