Tragis, Dua Saudara Kembar di Sumut Tewas usai Hanyut Saat Berenang 

Bagikan :

SIMALUNGUN-Kliktodaynews.com|| Hari ke 4 sejak dinyatakan hilang akibat terseret arus air Dam (Bendungan), di Dusun IV, Desa Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, akhirnya, Bagas Satrio Wicaksono berhasil ditemukan namun telah meninggal dunia, Rabu (15/11/2023) sekira pukul 16:00 WIB

Temuan jasad Bagas Satrio Wicaksono, (22), menyusul saudara kembarnya, Bagus Satrio Wicaksasono, (22), keduanya warga Lingkungan III, Kelurahan Indrapura, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, yang lebih dulu ditemukan tewas tidak lama setelah kejadian

Kapolres Simalungun, AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung SH. S.Ik. MH melalui Kapolsek Perdagangan AKP Juliapan Panjaitan SH menjelaskan. Berawal, Minggu 12 November 2023, kedua korban bersama teman teman yang lain mandi mandi dan berenang di Bendungan Desa Sugarang Bayu

Kehebohan terjadi. Sekira pukul 16:30 WIB, Bagas dan Bagus hanyut terseret arus
“Saat mandi mandi keduanya terseret arus Bendungan. Korban atas nama Bagus Satrio Wicaksono berhasil ditemukan hari itu juga sekira pukul 17:30 WIB dialiran Sungai Bahbolon, Desa Sugarang Bayu, Kecamatan Bandar, sedang korban, Bagas Satrio Wicaksono tidak ditemukan”. Ungkap Juliapan, Kamis (26/11/2023) pagi

Pencarian Bagas Satrio Wicaksono. Hingga Rabu (15/11/2023) siang, Kapolsek Perdagangan AKP Juliapan Panjaitan bersama Personil, Jajaran Polsek Indrapura, Tim Basarnas Kabupaten Batubara dan Kotamadya Tanjung Balai serta warga termasuk pihak keluarga, melakukan koordinasi pembagian tugas guna pencarian lanjut, di Warung Tiam 100, tepian aliran Sungai Bahbolon, Dusun Anggrek, Desa Pare Pare, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara

Kerja keras pencarian membuahkan hasil. Penyisiran terusan Sungai Bahbolon hingga jauh menjelang petang tidak sia sia.

“Sekira pukul 16:00 WIB jasad korban ditemukan mengambang di aliran Sungai Bahbolon daerah Bandartinggi kemudian dievakuasi ke rumah duka di Indrapura berdasar permohonan pihak keluarga agar jasad tidak diotopsi melalui Surat Pernyataan tidak keberatan dan menerima ihklas kematian korban. Hasil visum luar Tim Medis Puskesmas Indrapura dipimpin dr. Juni Hainarida M.Kes, menyatakan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban,” Sebut AKP Juliapan Panjaitan menutup penjelasan (tim/KTN)

Bagikan :