SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Syukuran panen dan turun benih, yang digelar pada senin (2/8/2021) di Balai Harungguan Nagori Purbaganda Kecamatan Pematang Bandar, tetap menerapkan Protokol Kesehan.
Dalam acara Syukuran tersebut hanya dihadiri Pejabat Pemerintahan Nagori, Nasihadi Pangulu Purbaganda, Maujana Nagori, LPM, PPL dan Perangkat Nagori serta Masyarakat Petani.
Dalam sambutannya Muaji mewakili Panitia acara menyampaikan ucapan terimakasih, “Kami Panitia syukuran angat berterimaksih kepada seluruh lapisan masyarakat Nagori Purbaganda yang telah mendukung acara syukuran turun benih pada tahun ini, walau acara ini diiringi dengan pagelaran wayang kulit, namun kami lakukan dengan sesederhana mungkin dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena situasi dalam masa pandemi covid”. Jelas Muaji.
Nasihadi SP dalam sambutannya mengatakan, “Acara ini merupakan acara Syukuran untuk menunjukkan rasa syukur Masyarakat atas rezeki panen pada musim panen kalu ini, namun dikarenakan masih dalam situasi covid seperti ini, maka kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dalam pelaksanaannya dan disarankan kepada masyarakat yang hadir nantinya harus menggunakan masker, bagi warga yang tidak membawa masker, kami pemerintahan Nagori tetap menyediakan masker, disamping itu, jangan lupa untuk cuci tangan ditempat yang sudah disediakan panitia. Walau tidak semeria seperti sebelumnya, yang penting intinya doa Syukur harus tetap kita panjatkan kepada Tuhan Yang Naha Esa”. Kata Nasihadi.
Dalam penyampaiannya Agus Edi Santoso selaku PPL mengatakan, “Disini kita mengadakan syukuran yang bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur kita atas hasil panen tahun ini. Untuk masa tanam selanjutnya perlu kami tegaskan bahwa pengolahan tanah dimulai sejal 30 mei hingga juli 2021, varietas yang dianjurkan inpari 32, cigenuk, ciherang dan mikongga sementara semai tutup tanggal 2 agustus 2021. Dalam kesempatan ini, saya sarankan, walau kita dibarengi kerja serabutan, namun kita harus tetap tanam padi, karena padi menghasilkan beras sebagai bahan pokok kita”. Ujar PPL
Sementara Lili Efendi selaku Maujana Nagori Purbaganda dalam sambutannya menjelaskan, “Bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat sakral,karena ini sebagai tradisi turun temurun dari orang tua kita terdahulu dan ini merupakan panggilan naluri yang harus kita lestarikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Acara ini terlaksana dari aspirasi dan kemauan warga, yang mana seyogianya acara ini sudah ketiga kalinya sejak terakhir digelar pada tahun 2018, karena adanya pandemi covid 19, maka sejak 2019 ditiadakan, namun atas keinginan masyarakat yang begitu antusias, maka kita upayakan untuk menggelar syukuran dengan menggelar wayang kulit, walau digelar sesederhana mungkin dan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah”. Jelas Maujana.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh dan Kaum. Kemudian dilanjutkan dengan menggelar Wayang Kulit oleh Group Wayang Kulit Pujakesuma Jaya Laras. (LE/KTN)