Bandar Huluan-Kliktodaynews.com Badan pemberdayaan masyarakat Pemerintah Nagori (BPMPN) Kabupaten Simalungun menggelar sosialisasi konvergensi STUNTING di Nagori Laras kecamatan Bandar Huluan,bertempat di kantor Pangulu,Jumat (4/10/2019).
Hadir pada kesempatan ini tim dari BPMPN, Kasi PMN Nikmah Nasution,Pangulu Laras Sugimun para Gamot dan masyarakat khususnya para ibu-ibu.
Dalam sosialisasi konvergensi STUNTING tersebut tim BPMPN menjelaskan secara rinci apa itu STUNTING,kepada peserta dan apa akibatnya serta ciri ciri anak yang terkena STUNTING.
Dikatakan bahwa stunting sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang-lain pada umumnya.( Yang seusia )
Sedangkan faktor penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi.Stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Selanjutnya dikatakan bahwa kita bisa mengenali ciri-ciri stunting pada anak usai 8- 10 tahun,anak tersebut menjadi lebih pendiam,tidak banyak melakukan eye contact dan pertumbuhan melambat.kemudian wajah tampak lebih muda dari usianya,tanda pubertas terlambat,performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar serta pertumbuhan giginya terlambat.
Ditambahkan Roseni Sipayung,bahwa faktor gizi buruk dan kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi terbatas nya layanan kesehatan,kurangnya akses kepada makanan bergizi,air bersih dan sanitasi inilah merupakan penyebab anak-mengalami kekerdilan (stunting)
Masih menurut Sipayung,perlu di perhatikan jangan buang air besar sembarangan,cuci tangan,air dan makanan yang bersih,jangan buang sampah sembarangan,dan limbah rumah’ tangga,dalam hal ini kita harus menjaga kebersihan lingkungan hidup , demikian ujar sipayung.
Perlu diketahui bahwa sosialisasi ini dianggarkan dari Dana Desa Tahun 2019 demikian disampaikan oleh Pangulu Nagori Laras Sugimun.(TB
PURBA)