Perdagangan-Kliktodaynews.com
Banyaknya sampah berserakan di Perdagangan sangat meresahkan warga. Semua ini, diakibatkan tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara(TPS) di Kota Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.
Sebelumnya, TPS ada disediakan oleh pemerintah di beberapa tempat berupa Box terbuat dari batu. Namun, saat pemerintahaan Camat di jabat Samsul, SH, TPS-TPS itu dihancurkan dan di ganti jadi kios liar, salah satu contohnya di Jalan Sandang Pangan, tepatnya dibelakang Bengkel Expo Yamaha, dibongkar dan sekarang jadi kita liar.
“Kita heran ntah apa motivasi camat sekarang ini, membongkar dan menghancurkan TPS yang notabene tempat masyarakat membuang sampah sementara sebelum di angkut truck sampah milik kebersihan, anehnya bukan disediakan penggantinya, ” Ungkap salah satu anggota kebersihan yang sangat kewalahan dengan banyaknya sampah.
Masyarakat saat ini, bingung membuang sampah sementara di perdagangan, sebab tidak ada TPS yang jelas disediakan oleh pemerintah, alhasil, jalanan sedikit sunyi, masyarakat langsung melemparkan sampah rumah tangganya ditempat itu.
Sehingga saat ini dijalan Nenas, Rajamin Purba, Simp Dr Cipto, Jalan Kartini, Jalan Merdeka, Jalan Baru, belakang terminal lama terjadi penumpukkan sampah.
Anehnya, pemerintah Kecamatan terkesan menyalahkan warga. Hal ini menuai protes dari Kordinator Divisi Lingkungan Lingkar Rumah Rakyat Indonesia Kabupaten Simalungun Yakub Pardede. Minggu Pagi (12/5/2019) melalui celularnya mengatakan, “pemerintah Kecamatan harusnya bertanggung jawab, sebab, dulunya masyarakat mengetahui kemana harus mengantarkan sampah rumah tangganya. Saat ini memang masyarakat bingung, sebab tempat sampah itu dihancurkan oleh camat.harusnya dibuat dong, penggantinya, ” Ucapnya.
Masih katanya, “jika TPS jelas ada dan masyarakat masih membuang sampah sembarangan saja, baru dapat disimpulkan masyarakat salah. Ini TPS nggak ada kok. Wajar masyarakat asal saja buang sampah. Ditambah pengutipan sampah dari depan rumah juga belum tentu seminggu sekali diangkut, “kata Pardede.
Selama ini, Camat selalu menggunakan alat berat dan bantuan perusahaan sekitar untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, terkadang kerjasama dengan Ormas, Pengusaha Tionghua, dan lainnya. Namun, pertahanan kebersihan hanyalah saat itu saja. Esok harinya kembali dibanjiri sampah.
” Saya pikir lebih baik, camat kembalikan TPS semula walau tidak pada titik semula. CSR-CSR perusahaan itu mending digunakan untuk mendirikan box TPS di kota perdagangan, sehingga kota perdagangan kembali asri dan bersih seperti dulunya.ada berapa perusahaan disini,PT.SRI,Pantja Surya,Lonsum, Gas ,obor dan lainnya.kalau satu box setiap perusahaan sudah banyak pasti TPS di Perdagangan.masa bikin palang-palang dari CSR di Polsek saja bisa,apalagi ini kepentingan rakyat rakyat banyak.”ucap Hendra Sinaga Anggota DPRD Kabupaten Simalungun.
Terpisah, Camat Bandar Samsul, SH, saat dikonfirmasi,sekira pukul 11.50 Wib melalui selularnya tidak aktif hingga berita ini terkirim ke meja redaksi.(RY/KTN)