Perdagangan-Kliktodaynews.com
Ratusan warga Nagori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun melakukan aksi unjuk rasa damai guna mempertanyakan atas kejelasan nasib warganya yang saat ini di lakukan isolasi di RSUD Perdagangan. Senin (6/7/2020) sekira pukul 10.00 Wib didepan RSUD.
Aksi tersebut memprotes kebijakan pihak Gugus Tugas Covid-19 yang mengisolasi 17 orang warga di RSUD Perdagangan. Yang sampai pada saat ini sudah kurang lebih satu bulan tidak ada kejelasannya, sementara warga yang di isolasi dalam keadaan sehat wal-afiat.
Hal itu disampaikan oleh Yono dan Iwan dalam aksi dua orang warga Tanjung Hataran tersebut merupakan mantan pasien covid-19 yang sudah di dikembalikan kepada keluarganya oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Simalungun.
“kami di isolasi selama 18 hari di Batu 20, selama kami di isolasi tidak ada perawatan khusus yang kami terima. Dan kesehatan kami juga di sana stabil, setiap hari kami hanya di beri dua butir Vitamin C saja. Padahal seharusnya bila warga dibawa ke rumah sakit untuk di karantina sudah lebih dari 14 hari ternyata negatif maka seharusnya segera dipulangkan”katanya.
Akibat orang tuanya di isolasi banyak anak-anak mereka yang terlantar , hanya beras 5 kg saja yang di berikan oleh pemerintah pada keluarga yang di tinggalkan. Sementara kebutuhan mereka yang lain tidak di berikan, bahkan banyak anak-anak yang saat ini tidak bisa mendaftar sekolah. Akibat orang tuanya di isolasi, sampai saat ini masih ada sebanyak 13 orang lagi yang di isolasi di RSUD perdagangan ini. Dan 22 orang lainnya di Batu 20. terang mereka dalam aksi.
Sebelumnya, Nagori Tanjung Hataran masuk daerah klaster paparan Covid-19 dengan jumlah pasien terbanyak di Kabupaten Simalungun, ada sekitar 40 orang telah dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan puluhan orang lainnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Pengunjuk rasa juga berteriak meminta Pemkab Simalungun dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 tidak menjadikan daerah mereka sebagai percontohan Covid-19, warga tidak yakin dengan kinerja GTPP Kabupaten Simalungun atas penetapan pasien positif Covid-19.
Aksi itu juga meminta dan mendesak Pemkab Simalungun dan GTTP Covid-19 memulangkan setiap orang yang disebut pasien Covid-19, tidak hanya itu warga juga meminta agar Gubernur Sumatera Utara Edi Ramayadi memberikan perhatian pada rakyat Kabupaten Simalungun yang saat ini merasa terzoli mi.
“Kami berharap Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi melakukan kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dan meminta agar Gubsu memberi tidakan terhadap Bupati Simalungun JR Saragih “kata salah seorang peserta aksi.
Aksi dimulai jam 10.00 Wib, dan terhenti sejenak akibat hujan deras dan membubarkan diri dengan tertib pukul 14.00 Wib serta mendapatkan pengawalan ketat dari personil Polres Simalungun, personil Kodim 0207 Simalungun dan Satpol PP.(HER/KTN)