Perdagangan-Kliktodaynews.com
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di SPBU se-kabupaten Simalungun menghilang.
Namun kenyataannya di kios kecil tingkat pengecer saat ini sangat menjamur.
Persoalan ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat menengah kebawah.
Amatan Kliktodaynews.com Minggu (03/02/2019) sekira jam 11,00 wib mulai jalan besar kecamatan Bandar Masilam sampai jalan Rajamin Purba, kelurahan Perdagangan III, kecamatan Bandar, kabupaten Simalungun. Ratusan pedagang BBM eceran yang menyediakan Premium. Sementara jenis Premium di kabupaten Simalungun di setiap SPBU tidak ada ditemukan.
Menurut pengakuan salah satu pengecer premium yang ada di jalan Rajamin Purba, Gino (54). BBM tersebut di dapat dari SPBU yang ada di kabupaten Batu Bara. Karena di sanalah SPBU yang masih menyediakan BBM Premium, namun di Simalungun premium sudah tidak ada lagi.
“Walaupun harus jauh untuk mendapat premium, guna cari uang tambahan harus ia lakukan,Karena premium yang lebih cepat terjual di bandingkan BBM Pertalit ataupun Pertamax,Karena selain itu premium tersebut lebih murah harganya, dibanding BBM non subsidi pertalif atau pertamax,Gino juga merasa heran dan kembali bertanya, kenapa premium di Simalungun tidak ada,”ucap Gino.
Akibat persoalan tersebut menjadi tanda tanya besar di kalangan warga tingkat ekonomi menengah kebawah. Seperti yang di sampaikan beberapa warga Hendro, Gempayani dan Boiman.
Menurut mereka kabupaten Simalungun masih sangat layak menerima BBM yang bersubsudi. Karena bisa kita lihat pasar penjualan premium eceran sangat jelas menjamur di mana-mana, Sampai kepelosok-pelosok wilayah Simalungun, Berarti bisa kita simpulkan ekonomi masyarakat di Simalungun masih rendah pendapatannya.
Direktur LSM LRR Indonesia mengatakan, Seogiyanya pemerintah kabupaten harus mengkaji ulang kembali tentang di cabutnya subsidi premium di Simalungun, Karena hal tersebut di anggap gagal, karena terlihat tingkat ekonomi masyarakat sangat belum mampu dan yang paling penting di tingkat para penegak hukum khususnya pihak kepolisian.
“Kenapa bisa begitu banyak BBM premium beredar di Simalungun, sementara premium hanya ada di kabupaten tetangga, aparat harus menindak hal ini dan menyelidiki tentang cepatnya subsidi solar habis di beberapa SPBU yang ada, ” Ucap Joel.
“apa memang pasokan yang berkurang atau ada permainan nakal para pemilik SPBU,Karena banyaknya laporan masyarakat yang mengatakan dengan hitungan menit saja, ketika solar turun langsung pihak SPBU menutup kembali dengan keterangan solar habis,” Tambahnya.
“dalam hal ini kita berharap pihak yang berwenang harus cepat melakukan cek in ricek lapangan, Agar keluhan masyarakat tidak berlarut-larut, sehingga dapat teratasi apalagi saat ini tingkat ekonomi masyarakat kita secara umum masih lemah. Jadi kita berharap aparat turut berperan aktif untuk membantu program pemerintah tepat guna dan harus di cek juga kuwalitasnya premium yang beredar di tingkat pengecer, karena kita lihat warna dari premium tersebut berbeda-beda,”tutupnya.(joel)