SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Polres Simalungun menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 H/2021 M di Mesjid Nur Hidayah Polres Simalungun, Kamis (11/11/2021) pagi pukul 09.30 WIB.
Mengambil tema; “Dengan Meneladani Akhlak dan Kepimpinan Nabi Besar Muhammad SAW Kita Wujudkan Polri yang Presesi”, acara diawali Pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Qori Ahmad Yani dan Sari Tilawah oleh Yuda Agusti Bahri berlanjut kata Sambutan dari Kapolres, Ketua panitia disusul tebaran Tausyah oleh Al Ustadz Drs H. Asy’ari Sitompul dan diakhiri Do’a penutup
Khusyuk dan Hikmad, Maulid Nabi didihadiri Kapolres Simalungun diwakili Waka Polres KOMPOL Efianto SH dan diikuti Personil, ASN dan PHL Jajaran Polres Simalungun.
Kata sambutan Kapolres Simalungun diwakili Waka Polres KOMPOL Efianto SH menyampaikan dalam gelar kegiatam ini kita tetap mematuhi prosedur Protokol Kesehatan. Semoga kita bisa mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW demi mewujudkan Polri yang Presesi
Sementara tebaran Tausyah dari Al Ustadz Drs H. Asy’ari Sitompul menyampaikan ucapan Puji Syukur kepada Allah SWT, Ucapan Sholawat kepada Rasulullah dan ucapan penghormatan kepada Pak Waka Polres, para Kabag, Kasat, dan seluruh personil jajaran Polres Simalungun yang Dirahmati Allah SWT.
Modal hidup kita ini sehat, walau banyak duit kalau tidak sehat itu tidak nikmat, dengan nikmat umur yang diberkahi oleh Allah, Alhamdulillah saya bisa sampai juga ke Polres Simalungun ini, walau jalan kita lumayan rusak, mudah-mudahan bisa mulus jalan kita ini, itulah salah satu perjuangan kita dalam berdinas,” Ujar Al Ustadz
Al Ustadz Drs H. Asy’ari Sitompul mengatakan latar belakang Maulid, Saydina Ali pernah berkata “Barang siapa yang mengagungkan kebesaran Maulid Nabi Muhammad SAW tidak lah wafat kecuali dalam keimanan”. Itu membuktikan kecintaan kita kepada Allah SWT
Walau 2 tahun ini acara kegiatan di stop untuk sementara waktu karena Covid, bahkan calon haji pun di stop. Tapi kalau kita sikapi dengan Iman dan Taqwa inilah cobaan Allah SWT, itu membuktikan karena kita mampu makanya kita di coba. Begitulah yang dirasakan Nabi Muhammad SAW
Sangat luar biasa cobaan dihadapi Nabi Muhammad SAW: (1) begitu lahir di situlah Ka’bah mau dihancurkan oleh tentara Abraha, tapi ada bantuan dari burung Ababil membawa batu membara dan menggagalkan kehancuran tersebut. Sesungguhnya pada diri Muhammad SAW itu ada Suri Tauladan dan di gelar Al Maksum (terpelihara dari dosa).
(2) Begitu lahir Ayahnya meninggal, umur 6 tahun meninggal Ibunya, dalam umur 6 tahun beliau sudah Yatim piatu. Selanjutnya beliau di pelihara oleh Abu Thalib. (3) Sejak kecil ia sudah mengembala Kambing. (4) Muhammad SAW mendapat Wahyu sejak usia 40 dan dapat perintah untuk menyebarkan Islam secara sembunyi, kemudian turun perintah dengan terang- terangan, disitulah banyak ancaman pembunuhan kepada Beliau, tapi dengan pertolongan Allah, beliau selamat dengan bersembunyi di dalam gua.
“Dari tema saya membaca adalah sesuai dengan Akhlakul Karimah Rasulullah SAW. Barang siapa yang mencontohnya maka ia akan selamat,”kata Ustad Asy’ari Sitompul
Ditegaskannya. Contoh salah satu kepimpinan Rasulullah adalah Beliau tidak pernah Ragu dan Bimbang, yakin Allah SWT selalu bersama kita. Kalau ada hambatan itu ujian dari Allah, tapi kalau kita Haqqul Yakin, pasti ada jalan keluar, konsepnya Taqwa. Beliau ahli strategi perang
Ada 4 ciri dalam diri orang bertaqwa
(1) Tawaduq, rendah hati. Dalam Islam rendah diri tidak boleh tapi harus rendah hati. Siapa yang berbuat kebaikan walau sebesar biji jarah pasti di balas Allah SWT, kuncinya harus Ikhlas. Infak, sedekah, waqaf dibalas Allah SWT 700 kali lipat. Siapa yang pandai mensyukuri nikmatkub maka akan kutambah, bagi yang tidak maka azabku sangat pedih, buktinya adalah umur yang berkah.
(2) Qona’ah, merasa cukup apa yang diberikan ALLAH SWT, buktinya adalah rezeki yang berkah. (3) Tidak melakukan perbuatan Subhat, tapi subhat kebaikan tidak apa, contoh Subhat ikut mensukseskan Maulid dan lainnya (4) Haqqul Yakin, terutama yakin kita bekerja, tanamkan dalam diri kerja itu ibadah.
Kalau yang empat ini ada sama kita maka pasti ada jalan dari Allah SWT. Barang siapa di akhir hayatnya mengucapkan Lama Ilaha Illallah maka masuk surga.
Ada 4 Sifat yang menjadi tauladan Rasulullah, yakni : (1). Siddik, benar. Apapun yang dilakukan beliau benar, tidak pernah salah, kita mungkin tak bisa mencontoh 100% setidaknya 50-75%. (2) Tabligh, Menyampaikan. Sampaikan walau hanya satu ayat. Kalau punya anak lebih mulia Ayah kandung yang mengajarkan mengaji. Untuk anak, kalau punya orang tua yang sudah meninggal maka doakan beliau. Suami boleh memberi ke orang tua tanpa ijin istri, istri harus ijin suami.
(3) Amanah, dipercaya. Beliau di gelar Al Amin (yang di percaya). Rusaknya sebuah ibadah adalah kendali pengaruh hawa nafsu, dan ke (4). Fatonah, Cerdas
Salah satu cara kita berhasil adalah dengan mencontohkan keempat sifat Nabi tersebut. Wasiat Rasulullah kepada Sahabat, “Kutinggalkan pusaka yang apabila dipedomani umatKu maka dia akan selamat yaitu Al Qur’an dan As Sunnah”. Kita wajib hukumnya mempedomani Alquran dan Al Hadits karena itu termasuk Rukun Iman ke 5
Rasulullah juga berpesan, sepelitpelitnya umatKu adalah yang tidak mau Bersholawat kepadaku. “Sesungguhnya Allah SWT dan para Malaikat bersholawat kepada Muhammad” Amalkan Sholawat itu agar kita mendapat Syafaatnya nanti.
Kita hamba Allah SWT selalu membaca dalam Sholat “Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, hidupku dan mati ku, kuserahkan kepada Allah penguasa alam” terapkan itu semaksimal mungkin dalam kehidupan sehari-hari. Pekerjaan kita kita serahkan kepada Allah SWT.
“Terakhir, mari kita jaga pesan Pemerintah tentang Protokol Kesehatan dalam menghadapi Covid 19 ini”. Pungkas Ustadz Drs H. Asy’ari Sitompul.(JOE/KTN)
Editor: BAY – kliktodaynews