Pengerjaan Perkerasan Rabat Beton Disoal Warga, Ini Penjelasan Pangulu

Keterangan Photo : Proses Penyelesaian Perkerasan Rabat Beton di Huta V Pulo Sarana, Nagori Bahal Batu, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun
Keterangan Photo : Proses Penyelesaian Perkerasan Rabat Beton di Huta V Pulo Sarana, Nagori Bahal Batu, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun
Bagikan :

Simalungun-Kliktodaynews.com Rabat Beton alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2019 saat ini dalam proses penyelesaian pengerjaan di Huta V Pulo Sarana, Nagori Bahal Batu, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun. Beberapa warga menuding pekerjaan tidak beres dikarenakan adanya penimbunan dengan material pasir bercampur dengan batu spilit dilakukan untuk mengurangi volume bangunan.

Pangulu Nagori Bahal Batu Aziz Manurung menepis tudingan warga dengan mengundang langsung awak media indonesiasatu.co.id ke lokasi pengerjaan untuk melihat kondisi perkerasan rabat beton tersebut. Sesuai dengan informasi melalui plank proyek yang terpasang, panjang 179 meter, lebar 4 meter dengan ketebalan 0,20 meter senilai Rp 239.236.500,-dan terlihat tidak ada material timbunan seperti yang ditudingkan masyarakat kepada pangulu, Jumat (27/12/2019) sekira pukul 14.00 Wib. 

“Inilah hasil pekerjaan yang akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat khususnya di Huta V Pulo Sarana ini, bg,” ucap Aziz Manurung didampingi tokoh masyarakat setempat. 

Aziz Manurung menjelaskan pengerjaan perkerasan rabat beton dikerjakan oleh warga setempat dengan sistem pemberdayaan sesuai juklak dan juknis dan menegaskan bahwa tidak ada material yang digunakan sebagai timbunan.

“Murni masyarakat setempat yang mengelola, boleh abang tanyakan langsung kepada para pekerja. Mungkin karena bekas tumpukan pasir dan batu terus difoto lalu disampaikan ke orang Abang, jadinya seolah-olah ada tumpukan material. Kan sudah Abang lihat sendiri bagaimana kondisinya,” kata Pangulu Nagori Bahal Batu ini didampingi Haji Tamba Sukardi. 

Atas penyampaian Aziz Manurung juga dibenarkan salah seorang tokoh masyarakat setempat Haji Tamba Sukardi, bahwa pekerjaan tersebut sudah sesuai gambar dengan ketebalan pengerjaan 20 centimeter dan lebar 4 meter.

“Bila mana ada kesalahan kami siap mengkritisi pangulu dan kami siap dikritisi pihak luar. Tapi pekerjaan yang tepat di depan rumah saya ini sudah sesuai gambar. Program ini kami, warga di sini yang menikmatinya,” kata pria berusia 63 tahun berstatus pensiunan PTPN IV yang turut andil bekerja di proyek tersebut.

Dirinya sangat menyesalkan pekerjaan yang masih dalam proses saat ini dijadikan permasalahan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Bila ada pihak yang memprotes hasil pekerjaan seharusnya langsung kepada pihaknya dan bersama sama mencari penyelesaian demi kepuasan semua dilakukan perbaikan.

“Ini yang kerja warga sini semua, jadi kalau ngak bagus kami sendiri yang rugi. Apalagi jalan ini pas di depan rumahku,” ucapnya kesal.

Informasi sebelumnya, pengerjaan perkerasan rabat beton di Huta V Pulo Sarana mendapat protes dan warga menuding Pangulu Nagori Bahal Batu Aziz Manurung diduga telah melakukan penyimpangan melakukan kecurangan, gunakan pasir dan batu menimbun bagian tengah bangunan untuk mengurangi ketebalannya. (RY/KTN)

Bagikan :