Pematang Bandar-Kliktodaynews.com
Merebaknya pandemi Covid-19 sejak tiga bulan lalu maka sekolah diliburkan, sedangkan Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK ) yang sudah dijadwalkan ditiadakan dan peserta didik belajar di” rumah aja”
Sementara di SMPN I Pematang Bandar sudah di kutip dana UNBK sebesar Rp 207.000, sesuai hasil rapat komite dengan pihak sekolah. Untuk uang foto copy sebesar Rp 50.000 dan uang wisata di kutip saat pengambilan SKHU di bayarkan.
Informasi dihimpun, Jumat (19/06/2020) menyebutkan jika tidak dibayarkan uang foto copy dan wisata tidak diberikan SKHU.
kepala sekolah SMPN I Pematang Bandar belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini. pegawai tata usaha Ismi mengatakan ” kepala sekolah rapat di Raya,jadi sibuk beliau Pak ” katanya.
“ada apa yang perlu pak ,”katanya. mau konfirmasi terkait pengambilan SKHU peserta didik karena pengaduan orang tua siswa saat anaknya mengambil SKHU tidak diberikan, sebab belum bayar uang foto copi dan wisata.
Pegawai tata usaha ini menjawab ” tidak ada itu pak,” siapa rupanya, mungkin dia belum mengembalikan buku paket ke sekolah, jadi kami tidak berikan SKHU begitu pak.
Tidak berapa lama siswa sampai disekolah, ditanya kepada siswa itu, siapa pegawai yang kau temui, siswa itu menunjuk kepada salah seorang wanita Pegawai TU,kemudian ditanya kenapa tidak diberikan SKHU mu itu, siswa itu menjawab karena” tidak bayar uang wisata sebesar Rp 185.000 dan uang foto copi sebesar Rp 50.000,ujar siswa itu,namun langsung di bantah pegawai TU dengan lantang.
Mengapa SKHU anak itu tidak diberikan ?
Dengan rasa malu Ismi memberikan SKHU siswa tersebut.
Saat ditanya mengapa uang yang dikutip dari siswa itu tidak dikembalikan dengan lantang Ismi menjawab “sudah diberikan sebagai panjar kepada pihak armada,lagian belum bisa mengadakan rapat guna untuk mengembalikan uang yang sudah dikutip”,ujarnya.
Sementara Senin (22/06/2020) orang tua siswa Sianipar dan Ibu Hasibuan menjelaskan bahwa anaknya dikutip sewaktu mengambil SKHU pak,uang tamasya sebesar Rp 185.000, dan uang foto copi sebesar Rp 50.000. sedangkan uang UNBK sudah lebih dulu dilunasi sebesar Rp 207.000.jika tidak dibayarkan tidak maka SKHU tidak diberikan pihak sekolah.ujar ibu Sianipar dengan rasa kesal.
Diteruskannya, padahal di masa pandemi covid-19 “kami tidak dapat bekerja lagi sebagai penjual makanan keliling, uang itu sangat perlu bagi kami,lagian dimasa pandemi covid-19 ini kok mau Tamasya, kami heran pak. kami minta kepada pihak sekolah agar segera mengembalikan uang kami,”ujar nya. (JAT/KTN)