Pangulu Ujung Bondar Ancam ” Gariang” Wartawan Ketika Dikonfirmasi

Para pekerja rabat beton di Huta Kataran Dolok Nagori ujung Bondar
Para pekerja rabat beton di Huta Kataran Dolok Nagori ujung Bondar
Bagikan :

Simalungun-Kliktodaynews.com Pangulu (Kepala Desa,red) Nagori Ujung Bondar Ramot Sidabutar Kecamatan Dolok Panribuan Panribuan Kabupaten Simalungun ancam wartawan saat dikonfirmasi.

Melalui selulernya mengatakan “hu hugariang do annon ho (ku obok obok nanti kau), “ujarnya dari selulernya. terkait proyek bangunan rabat beton di Huta Kataran Dolok sepanjang 178 meter pada hari Selasa(1/10/2019).

Proyek tersebut perkerasan jalan rabat beton diduga tidak sesuai bestek. Sebab, galian kiri danbkanan sedalam 15 cm, sementara tebal bangunan rabat beton berbeda, kemudian bagian tengah jalan sedalam 7 cm tidak pakai galian sehingga ketebalan rabat beton pada bagian pinggir dan tengah tidak sama. Dilapangan terlihat proyek tersebut sudah terkelupas padahal baru beberapa hari dibangun.

Pada plang proyek tertulis didampingi dan dikawal oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) panjang bangunan 178 meter lebar 3 meter tinggi 15 cm bersumber dari dana desa (DD) tahun anggaran 2019 di Nagori Ujung Bondar Huta Kataran Dolok berbiaya Rp 119.428.900 untuk perkerasan rabat beton.

Salah satu warga Martinus (48) ditemui menyampaikan bahwa dirinya bersama warga yang lain sangat protes dengan kondisi bangunan dana desa yang sedang dikerjakan . ” Beberapa hari ini kami perhatikan bangunan rabat beton di jalan Huta Hataran asal jadi.Karena hanya pinggirannya saja dalam nya 15 cm sementara pada bagian tengah hanya sekitar 7 cm karena tidak di gali”.

Ditambahkannya lagi “kami menduga Pangulu Ujung Bondar mengambil keuntungan dari uang rakyat DD tersebut.masyarakat meminta kepada inspektorat juga pendamping desa agar mengevaluasi kinerja Pangulu Ramot Sidabutar selaku Kuasa Pengelola Anggaran,” ucap Martinus.

Ditemui Sekira pukul 11.00 Wib Pangulu Ujung Bondar ditengah jalan tepatnya di Nagori Tomuan mengatakan “Seperti itulah saya berbicara ke semua pihak,” lalu Ramot mengajak supaya memperlihatkan bangunan tersebut namun wartawan ini menolak karena sudah dari lokasi.

” Hera naso hutanda do balangam artinya “macam ngak ku tau kualimu ujarnya dengan nada bicara tinggi,” dan dia menyampaikan terserah kau mau kau bikin beritanya. (TTM/KTN)

Tampak pinggir perkerasan rabat beton di gali , di tengah menggelembung tidak sama dengan di pinggir.
Tampak kegiatan rabat beton Huta Kataran Dolok hanya di pinggiran saja di gali sedalam 15 cm
Plank Papan Proyek
Bagikan :