Simalungun-Kliktodaynews.com Peristiwa dugaan bermotif gantung diri kembali terjadi, kali ini seorang pria paruh baya bernama Edi Syah Putraedi Alias Gindul (42) bekerja sebagai wiraswasta (tidak menetap), warga Lingkungan I Pekan Ujung Padang, Kelurahan Ujung padang, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun ditemukan warga di dalam rumahnya, Minggu pagi (16/6/2019) sekira pukul 09.00 Wib.
Mendapatkan laporan, ada warga yang meninggal dunia akibat gantung diri, Polsek Bosar Maligas langsung menuju ke rumah, lokasi penemuan mayat guna melakukan pengamanan, olah TKP dan Pulbaket sementara didapati atau ditemukan kejanggalan kejanggalan sebagaimana biasaya orang gantung diri diantaranya yaitu posisi kaki korban tidak tergantung dan menyentuh lantai, lidah tidak terjulur, sperma/air seni tidak keluar, simpul tali seperti diikat, tangan dapat meraih/memegang tangga untuk naik ke lantai dua rumah dan posisi tangannya dalam keadaan mengenggam.
Usai melakukan olah TKP, pihak kepolisian menginterogasi beberapa orang saksi diantaranya, Wawan (28), pekerjaan tukang angon lembu yang beralamat di Huta III, Rapuan Hulu, Nagori Tanjung Rapuan selanjutnya Bambang Sudirman (40) pekerjaan juga angon lembu (mantan anggota pers unit Polri) beralamat lingkungan I Pekan Ujung Padang, Kelurahan Ujung Padang (adik tiri Korban) dan Sri Rejeki (38), pekerjaan IRT (Ikut suami).
Informasi dihimpun pada hari Minggu pagi itu sekira pukul 08.30 Wib, Ketiga nama tersebut diatas datang ke rumah Bambang Sudirman (saksi) pemilik rumah permisi kepada korban untuk mengangon lembu namun korban mencegahnya untuk berangkat mengangon lembunya.
“Jangan pergi dulu kau dek karena aku dengan Juned lagi bertengkar” ucapan korban ditirukan oleh Bambang Sudirman.
Namun pagi itu, Bambang Sudirman sebagai pemilik rumah tetap pergi mengangon lembu, selanjutnya sekira pukul 09.15 Wib, saksi Sri Rezeki bertemu dengan Juned di Pekan Ujung Padang mengatakan bahwa Edy Syah Putraedi alias Gindul sudah meninggal akibat gantung diri di rumahnya.
“bahwa korban sdh gantung diri dirumahnya”, ucap Sri Rezeki menirukan ucapan Juned dan mengganggap sebagai gurauan/canda.
Tak lama berselang beberapa menit kemudian, Sri Rejeki melihat warga berdatangan ke rumahnya dan menyaksikan bahwa korban sudah tewas dalam keadaan leher terikat seutas tali tergantung di tangga menuju ke lantai dua rumah, seketika Marko (salah seorang warga) yang berada di TKP menghubungi Bambang atas permintaan Sri Rejeki (Istri Bambang, red) meminta untuk segera pulang kerumah dan selanjutnya warga menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus temuan mayat guna proses hukum selanjutnya.
Dari TKP polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti, 1 (satu) utas tali tambang yang digunakan diduga untuk bunuh diri, satu bilah pisau karter yang disimpan dalam saku celana korban.
Hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi, personil Polsek Bosar Maligas masih melakukan penyelidikan atas dugaan bunuh diri tersebutdengan melakukan outopsi, memeriksa dan meminta keterangan saksi saksi guna pengembangan kasus dugaan bunuh diri untuk proses hukum selanjutnya.
Iptu T Simamora, Kanit Reskrim Polsek Bosar Maligas membenarkan adanya temuan mayat dugaan melakukan gantung diri.
“Benar, bos. Ada temuan mayat gantung diri dan saat ini kami masih melakukan penyidikan di TKP”, ucapnya singkat saat dihubungi melalui selularnya. (KTN/RY)