Kapolres Diminta Serius Berantas Judi Togel dan Hongkong Marak Di Wilayah Simalungun

Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan :

Simalungun-Kliktodaynews.com Lembaga Lingkar Rumah Rakyat Indonesia Kabupaten Simalungun minta keseriusan AKBP Heribertus Oppusungguh SIK,memberantas Judi tebak angka Togel dan Hongkong.

Pasalnya, jejaring judi jenis toto gelap dan Hongkong ini semakin merajalela dikalangan masyarakat,serta terkesan diduga memiliki uang Langsam(setoran) kepada Aparat Penegak Hukum secara terstruktur dan masif.

Penangkapan yang terjadi hanya kepada penulis, yang menurut info penulis yang tidak ada setoran ke APH. “Ada beberapa penangkapan yang dilakukan di wilayah hukum Simalungun. Namun, sebelum kapolres Heribertus juga sudah terjadi ini. Dugaan Agar strategi seolah pihak kepolisian memberantas maka, bandar judi yang sudah memberi uang Langsam mengarahkan atau memberi tahu mana lokasi penulis para bandar yang tidak memberi uang Langsam untuk ditangkap, ” Beber Joel Sinaga Direktur LRR Indonesia. Kamis(7/11/2019) di kantornya.

Berdasarkan investigasi,diduga beberapa nama sebagai Bandar Togel yang beroperasi di berbagai wilayah kabupaten Simalungun dan membangun kordinasi dengan APH berupa uang Langsam,diantaranya, pria berinisial “JGS” meliputi wilayah kecamatan Pematang Silimakuta, Silimakuta (Saribu Dolok) sekitarnya, “SHN” yang meliputi wilayah kecamatan Hutabayu Raja sekitarnya, “TG” yang meliputi wilayah kecamatan Bosar Maligas dan Ujung Padang.

Selanjutnya, untuk wilayah kecamatan Bandar dan Pematang Bandar sekitarnya disebutkan berinisial “AT” warga Kelurahan Perdagangan I, “AS” warga Simpang Dosin, Nagori Marihat Bandar, “SN” warga Habatu, Nagori Bandar Pulo, “BS” warga Bandar Sawah Nagori Bandar, “MS” warga Titi Bosi dan “KS” warga Pekan, Kelurahan Pematang Bandar.

Untuk wilayah kecamatan Dolokbatu Nanggar dikoordinir pria berinisial “P” , sedangkan “RS” mengkoordinir wilayah kecamatan Pematang Raya sekitarnya. Untuk Pria bermarga “S” dan “MS” disebutkan mengkoordinir wilayah kecamatan Sidamanik sekitar dan “GG” adalah koordinator untuk wilayah kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Parapat, Tiga Dolok dan Jorlang Hataran sekitarnya.

“Hasil investigasi ini sudah kita rangkum dalam sebuah laporan resmi LRR Simalungun yang akan ditujukan kepada Staf Kepresidenan Bidang Hukum,Menkopolhukam,DPR RI Komisi III, Kapolri, Kompolnas, Irwasda Polri, dan tembusan Kapolda Sumut, Irwasda Sumut, kapolres Simalungun, serta rekan LSM dan Pers.pasti banyak bertanya kenapa tidak ke Mapolres Simalungun saja.?? Kita pesimis untuk ke wilayah hukum simalungun, ” Ucap Aktifis Pena 98 ini.

Kritikan terkait maraknya judi juga terlontar dari Direktur LRR Indonesia Kota Pematangsiantar, Bangun Pasaribu. Menegaskan polres Simalungun coba tegas dalam penegakan hukum, sehingga rasa kepercayaan masyarakat tidak pudar. “Kami berharap kepada mantan kapolres siantar ini, agar melakukan penegakan hukum sampai ke akarnya, agar rakyat semakin percaya. Jangan disamakan dengan di siantar walau singkat bertugas satupun gelper dan perjudian diduga tidak ada tersentuh, ” Ucap Pasaribu.

Terkabar,salah satu bandar berinisial “GG” warga Parapat dan mengkoordinir wilayah kecamatan Girsang Sipangan Bolon ini, diduga didepan personil polisi polres Simalungun pada suatu tempat bersikap arogan merasa tidak tersentuh hukum mengucapkan “tidak ada satupun APH bisa menangkap saya,” Ucapnya.

Bandar tersebut juga tidak sungkan mengatakan sudah berikan uang Langsam,kepada salah satu oknum yang bertugas di Polres Simalungun dan oknum di Polsek Girsang Sipanganbolon secara terang terangan kepada masyarakat,” ungkap sumber yang minta namanya tidak disebutkan.

Pengamat Hukum Pidana Sumatera Utara Thomas Tarigan, SH, MH menjelaskan,sebenarnya tidak sulit pihak kepolisian menangkap bandar Judi, sebab, ada jejaring SMS/WA, dan ungkapan dari penulis yang tertangkap dalam ruang pemeriksaan, Dugaan pihak polisi yang memang tidak mau mengembangkan. “Kalau saya ditanya sebenarnya judi ini jangan ilegal, resmi saja, tapi dikelola oleh negara seperti malaysia, sehingga uangnya masuk ke khas negara, bukan seperti sekarang illegal tapi resmi, uangnya masuk menguntungkan satu orang dan oknum APH yang handal. ” Jelas mantan aktifis mahasiswa Sumut ini.

Kapolres Simalungun AKBP Heribertus Ompusunggu, SIK belum bersedia memberikan keterangan saat dihubungi melalui aplikasi Whatsapp.(RY/TIM/KTN)

Bagikan :