SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Koordinator kementrian sosial Prina Saragih di dampingi Kabid Sosial Okto Sinaga dari dinas sosial kabupaten Simalungun dan Camat Hatonduhan Bangun Sihombing mendatangi Nagori Buntu Turunan untuk untuk meluruskan aduan dari pelapor terkait bansos.
Koordinator daerah (korda) kementrian sosial (kemensos) di dinas sosial kabupaten Simalungun,Prina Saragih tampak kecewa sebab pelapor tidak bersedia datang ke kantor pangulu nagori Buntu turunan (rabu 13/04/2022).
Kekecewana Prina dikarenakan sewaktu di hubungi melalui telepon seluler WA pelapor tidak bersedia datang untuk transparannya laporan dan mengatakan nantilah orang ibu yang kita konfirmasi. Selanjutnya pelapor juga mengatakan biarlah kita ketemu di pengadilan kalau nggak di Polres aja.
Saat Prina di konfirmasi laporan apa yang di berikan sehingga pihak dinas sosial turun ke nagori Buntu turunan,Prina Saragih menjawab pelapor mengadukan ke kepala dinas sosial dengan mengirimkan rekaman video salah satu warga.
Walau tidak dihadiri pelapor pihak kemensos dan dinsos melakukan pertemuan dengan warga penerima BST dan BLT DD di harungguan kantor pangulu Nagori Buntu Turunan.
Pertemuan itu juga di hadiri Kapospol Aiptu W. Nainggolan,Babinsa Sertu Jonni Hasibuan,TKSK Hatonduhan Taufik Butar butar, serta pendamping PKH Hatonduhan.
Dan warga buntu turunan R marga Silalahi yang ada dalam rekaman video yang dikirimkan pelapor ke Kadis sosial juga hadir dalam pertemuan itu.
R.Silalahi saat memberikan kesaksiannya didepan korda,kabid,camat dan babinsa serta Kapospol mengatakan bahwa seorang perempuan mendatangi rumahnya dengan alasan mau nggak bapak menerima bantuan pemerintah lagi asal bapak mau membacakan apa yang tertulis di kertas ini dengan nada memaksa.
Karena kepolosan R.Silalahi mau membacakan apa yang tertulis serta berharap bisa realisasi yang di janjikan perempuan itu. Setelah selesai perempuan itu memberikan Rp 50 ribu untuk beli rokok.
Istri R Silalahi, boru sianturi juga memberikan kesaksian bahwa dia penerima BST kantor pos dan tak pernah dipaksa untuk ber infak dan sukarela memberikannya.
“Aku pun heran perempuan itu datang kerumah kami padahal hanya suami ku yang ada dirumah,” terangnya.
Selanjutnya warga Buntu turunan penerima BST dan BLT DD juga mengatakan bahwa kami siap pasang badan karena memang tidak benar apa yang di laporkan orang itu.
Setelah mendengar kesaksian dari para warga, Prina saragih mengatakan akan melaporkan ke kepala dinas tentang kebenaran laporan.
Kabid dinsos Okto sinaga juga mengatakan akan melaporkan kepada pimpinannya apa yang sebenarnya yang terjadi di nagori Buntu turunan serta kesaksian salah satu warga yang ada di video itu sudah di konsep dan agak dipaksakan serta di berikan uang….. (BS/KT).