Disebut Warga Pendiam, Gadis Belia Akhiri Hidup Dengan Seutas Tali

Bagikan :

Bandar-Kliktodaynews.com Gadis ABG masih berstatus pelajar sekolah menengah atas nekat gantung diri untuk mengakhiri hidupnya, diduga akibat tak pernah merasakan kasih sayang sepenuhnya dari ayah ibu yang berpisah sejak dirinya masih kecil dan belakangan gadis pendiam ini merasa tersisih dikarenakan sang ayah menikah lagi dengan seorang wanita berstatus janda memiliki empat anak ditemukan dalam kamar tidurnya di Simpang Liga, Huta IV Nagori Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (23/11/2019) sekira pukul 18.35 Wib.

Informasi dihimpun, wanita belia berstatus pelajar sekolah menengah tingkat atas, berinisial “DS” (16) disebut warga sekitar sebagai anak yang pendiam ini ditemukan dalam keadaan tewas tergantung dengan menggunakan seutas tali Nilon berwarna putih sepanjang 3,6 Meter ini di dalam kamar tidur. Robi Sugara (41), ayah kandung korban tiba di rumah sepulang kerja mendapati kamar korban dalam keadaan tertutup dan meminta pada saudara tiri korban, Dewi (16) dan Farel (9) untuk memanggil korban.

Diceritakan, Setelah sekian lama pintu kamar diketuk dan ketiganya memanggil korban namun tidak mendapatkan jawaban dari dalam kamar tidur. Selanjutnya, Farel berjalan menuju ke arah luar rumah berusaha melihat korban melalui jendela dan seketika menjerit mengatakan “Pak Kakak Gantung Diri”, setelah melihat di dalam kamar ternyata “DS” dalam keadaan tergantung.

“Melalui jendela bagian luar rumah, saksi melihat saudara tirinya (DS ; red), ternyata dalam keadaan tergantung, lalu menjerit dengan mengatakan kepada ayahnya,” sebut AKP Supendi S.H, M.H sesuai dengan keterangan saksi.

Mengetahui kondisi korban seperti itu oleh Robi Sugara dengan cara menendang, akhirnya pintu kamar terbuka dan mendapati korban sudah tak bernyawa dalam kondisi leher terjerat seutas tali nilon yang digantungkan pada kayu atap rumah. Dibantu tetangganya, Maruli Tua Situmorang (58) akhirnya Robi Sugara melepaskan jeratan tali di leher putrinya dan menurunkan korban untuk selanjutnya memindahkan korban ke ruang tamu.

“Saat anggota tiba di TKP, orang tua kandung korban sudah melepas dan menurunkan korban dari ikatan tali dibantu saksi lainnya. Lalu korban mereka pindahkan ke ruang tamu,” lanjut Kapolsek Perdagangan kepada awak media ini saat dihubungi.

Usai memeriksa keterangan saksi saksi, olah TKP, menyita barang bukti berupa tali nilon yang panjangnya 3,5 meter berwarna putih, Baju kaos berwarna merah dan celana pendek jeans berwarna hitam milik korban. Terhadap korban, Dr. Paula Netsy, Kepala Puskesmas Marihat Bandar dilakukan visum luar dan pihak keluarga menandatangani surat pernyataan.

“Hasil visum luar menurut media disebutkan bahwa tubuh korban tidak ditemukan bekas luka pukulan atau penganiayaan, adanya bekas ikatan kain sprai pada leher korban dan dari kemaluan korban ditemukan cairan berwarna putih layaknya korban bunuh diri. Keluarga korban menerima kematian korban dan menandatangani surat pernyataan,” tutup AKP Supendi S.H, M.H mengakhiri.(RY/KTN)  

Bagikan :