Simalungun – Kliktodaynews.com Ratusan masyarakat Nagori Panombean Huta Urung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumut, bergotong royong membangun jalan di kampung nya secara swadaya sebagai aksi protes atas tuntutan pembangunan jalan yang belum direalisasikan, Selasa (22/12/2020).
“Adapun kekecewaan masyarakat panombean huta urung, karena jalan menuju jalan utama ( Kelurahan Tiga Balata) tak kunjung di realisasikan atau masih seperti jaman dahulu kala belum merdeka” ujar Naibaho warga setempat.
Oleh karena itu, pihak PTPN IV belum memberikan pembangunan berkelanjutan untuk wilayah sekitar. Adapun pembangunan seharusnya itu sebagai komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk masyarakat lingkungan sekitar.
Dikatakannya, Aksi ini terjadi karena selama ini masyarakat sudah gerah dan bosan akan janji-janji pemerintah dan pihak PTPN 4 yang berdampingan langsung dengan lingkungan sekitar nagori panombean huta urung tak kunjung dibangun, ujar Naibaho.
Lebih lanjut dia mengatakan, Dimana pada tanggal 19 desember juga masyarakat telah melakukan aksi dengan memortal jalan di Nagori Panombean huta urung selama 2 hari. Pada saat itu melalui mediasi hasil kesepakatan dengan pihak perusahaan bahwa akan merealisasikan tuntutan masyarakat, beber Naibaho.
Di samping itu melalui aksi damai di Pamatang raya pada tanggal 23 Juli 2019 lalu. Pemkab Simalungun juga telah di memberikan janji akan mewujudkan pembangunan jalan Nagori Panombean huta urung menuju Tiga balata dengan membubuhi tanda tangan di atas materai 6000. Namun, masyarakat selalu di beri harapan palsu, Ungkap Naibaho lagi.
Setelah aksi ini di lakukan pihak PTPN 4 yang di wakili Askep, Asisten, Mandor dan rombongan yang didampingi Papam melakukan negoisasi kepada masyarakat yang di mediasi oleh pihak keamanan dari polsek Tiga Balata diwakili oleh Bpk.Kanit Pasaribu serta di hadiri Pemerintah Nagori Panombean huta urung.
Akan tetapi masyarakat Panombean Huta Urung tidak menerima negoisasi oleh pihak perusahaan sebelum tuntutan pembangunan jalan dapat di wujudkan secara nyata. Aksi ini akan dilakukan secara berkelanjutan sebelum tuntutan dapat di realisasikan, tutup Naibaho.(TOM/KTN)