Dampak Virus Hog Colera: Harga Dedak Anjlok

Bagikan :

Simalungun-Kliktodaynews.com Disebabkan penyakit Hog colera atau virus mematikan hewan jenis babi, berdampak terhadap sejumlah agen pengepul pakan dedak di berbagai wilayah meliputi Kecamatan Dolok Panribuan, Jorlang Hataran, Panei, Kabupaten Simalungun sebab, umumnya ternak di Provinsi Sumatera Utara sudah banyak musnah.

Pengepul dedak tersebut banyak mengalami kerugian, sebab dedak yang mereka tampung sama sekali tidak teredarkan, membutuhkan waktu lama untuk memasarkannya sehingga membusuk.

Sebelumnya, harga dedak berkisar Rp 1500 per kilogramnya, namun karena disebabkan wabah penyakit babi itu, harga dedak menjadi murah hingga turun ke level Rp 800 sampai Rp 1.000 an per kilogramnya.

Salah satunya seorang agen pengepul dedak bermarga Purba Jumat(28/2/2020) di Sondi Raya mengungkapkan, hingga saat ini, barang yang ia tampung masih belum terjual.

” Masih banyak dedak ku bang, ngak terjual lagi dedak, babi banyak mati, apalagi di daerah Kecamatan Panei dedak padi ku disana puluhan ton, ku rasa itu sudah membusuk,” ungkapnya.

Ia berharap, agar pemerintah melalui Dinas terkait dapat memberikan solusi atas anjloknya pemasaran dedak diakibatkan virus hog colera ini.(TOM/KTN)

Bagikan :