Apresiasi Pemecahan Rekor Muri “Marharoan Bolon” Joel Sinaga: Semangat Gotong Royong Kembali Hidup di Simalungun

Kiri: Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Terima Piagam Rekor MURI, Kanan : Tokoh Masyarakat Perdaganan, Joel Sinaga
Bagikan :

SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| Tokoh masyarakat Perdagangan Joel Sinaga mengapresiasi pemecahan rekor Muri “Marharoan Bolon” yang diterima Bupati dan Wakil Bupati beberapa waktu yang lalu.

“Saya sangat mengapresiasi atas program Marharoan Bolon ini, terlebih mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat, baik dinas pemerintahan, masyarakat, TNI hingga Polri,” ujar Joel kepada kliktodaynews.com,. Sabtu (7/8/2021).

Gotong royong dalam bahasa Simalungun yaitu marharoan bolon sudah diperkenalkan sejak dahulu oleh para leluhur Indonesia. Warisan yang sangat berharga dalam membangkitkan rasa semangat kerjasama dan merupakan salah satu sarana untuk pemersatu bangsa.

Dalam program marharoan bolon yang kembali dihidupkan di masa Pemerintahan Bupati Radiapoh,  kita diajarkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama dengan saling berbagi tugas, saling peduli dan tolong menolong.

“Ini sangat luar biasa, semangat gotong royong yang pernah di cetuskan oleh Ir. Soekarno kembali hidup di masa Pemerintahan Radiapoh,”ucap Joel.

Joel menceritakan, beberapa bulan yang lalu di hari Selasa (15/6/2021), program Haroan Bolon sukses dilakasanakan di Perdagangan yakni memperbaiki kondisi jalan yang rusak yang berada di Jalan Sisingamangaraja Kota Perdagangan, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Sumut.

“Jalan rusak yang berada di Inti kota sekitar 500 Meter berhasil diperbaiki, kita sudah merasakan program tersebut,”tambah Joel.

“Semoga dengan adanya program Marharoan Bolon yang dicetuskan Bupati Radiapoh masyarakat Simalungun ikut mendukung dan melestarikannya,”harapnya.

Perlu diketahui, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan Wakil Bupati H Zonny Waldi SSos MM menerima piagam rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) atas pencapaian rekor perbaikan dan pembangunan jalan swadaya terpanjang dalam 100 hari kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Simalungun dari Museum Rekor-Dunia Indonesia.

Penghargaan itu langsung diberikan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia, bertempat di rumah Dinas Wakil Bupati Simalungun, Jln Suri-suri Pematang Simalungun Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, Sumut, Kamis 5/8/2021.

Diacara penerimaan Rekor Muri, Bupati Simalungun menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi yang sangat luar biasa kepada seluruh elemen masyarakat maupun pribadi yang mendukung terlaksananya, suksesnya program marharoan bolon di Kabupaten Simalungun. “Pada saat ini kami mengapresisasi kepada seluruh masyarakat, pribadi, pengusaha, asosiasi dearma, tokoh masyarakat dan para perantau yang mendukung telaksananya, suksesnya program marharoan bolon ini,”katanya.

Menurut Bupati, program marharoan bolon tidak berhenti saat menerima penghargaan rekor Muri ini, tapi ini akan terus berkelanjutan, karena dari sisi keuangan Pemkab Simalungun saat ini belum dapat mengatasi situasi infrastruktur jalan di Kabupaten Simalungun. “Sama-sama kita ketahui bahwa infrastruktur jalan di Simalungun sekitar 1032 Km yang kondisi sangat memprihatinkan. Syukur kepada Tuhan berkad apresiasi seluruh masyarakat Simalungun dan pengurus nagori saat ini jalan sepanjang 317 Km dapat kita dilalui,”jelasnya.
Bupati mengakui, dengan program marharoan bolon ini, awalnya pesimis dapat berjalan dengan baik, tapi ketika melihat keinginan masyarakat saat diinisiasi oleh seorang mentor baik dari pimpinan OPD, camat maupun pangulu ternyata masyarakat menyambut luar biasa program marharoan bolon ini. “Mungkin ini bisa menjadi pilot projek di seluruh Indonesia ditengah-tengah sulitnya kondisi keuangan saat ini,”kata Bupati.
“Ada sebenarnya warisan dari nenek moyang kita yaitu gotong royong dan jika dilihat nilainya, nilai kegotoroyongan ini sangat besar dibanding dengan anggaran yang ada di APBD saat ini. Meskipun jalan yang diperbaiki tidak standar nasional melalui program haroan bolon, akan tetapi bisa dilewati dengan kendaraan dengan kecepatan 25 -30 Km/jam, yang dulunya sepeda motorpun sulit melewatinya,”ungkap Bupati. (WK/KTN).

 

Bagikan :