Alasan Jumpai Cewek, Korban Chandra Prayoga Tewas di Tangan Temannya Sendiri

Rekonstruksi memperagakan 22 adegan reka ulang
Rekonstruksi memperagakan 22 adegan reka ulang
Bagikan :

Bah Jambi-Kliktodaynews.com TERNYATA sebelum terbunuh, Chanda Prayoga (13) warga Huta Bah Joga Nagori Bah Joga Kecamatan Jawa, Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, sempat ngumpul dan minum minum bersama teman teman di rumah salah satu tersangka.

Kronologi pembunuhan pelajar kelas 2 SMP ini (korban diperankan pegawai sipil Polres) diketahui dari hasil rekonstruksi yang di gelar Sat Reskrim bersama Unit INAFIS Polres Simalungun di areal kantor Sat Reskrim Polres Simalungun Rabu 15 April 2020 pukul 10.00 Wib, sesuai rilis yang dibagikan Humas Polres Simalungun AKP Lukman Hakim.

Rekonstruksi memperagakan 22 adegan reka ulang yang diawali adegan curhat tersangka MA alias Aldi (18) warga jalan Asahan Gang Melur Nagori Bangun 17 Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun kepada rekannya, tersangka RBP alias Rizki (17) warga Bah Joga Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.

Mula cerita. Sabtu, tanggal 4 April 2020 sekira pukul 16.30 Wib dikediaman tersangka Aldi, tersangka RBP alias Rizki mendengarkan curhat Aldi yang bingung mengupayakan uang sebesar 500 ribu untuk menebus sepeda motor yang digadaikan.

Tidak tahu apa yang merasuki, tersangka Rizki menawarkan solusi untuk mengambil Handphone dan sepeda motor milik korban Chandra Prayoga sebagai sasaran. “Bagaimana caranya? Tanya Aldi atas solusi dari Rizki. “apa kita bunuh saja?”. Rizki malah bertanya.

Dialog kompromi mencari cara mengambil harta benda korban terus mengalir. “Tapi kalau nyucuk (menikam-red) aku gak berani, mencekik berani. Ujar Rizki memantapkan rencana yang spontan di jawab Aldi, “iya….kalau begitu ayolah”. Sambut Aldi mantap.

Pukul 20.00 Wib korban Chanda Prayoga dan rekan rekan tiba di rumah tersangka, Aldi berboncengan menggunakan sepeda motor Agung Abengli sedang Dani dan Sifa mengendarai sepeda motor milik korban Chanda Prayoga.

Mereka sepakat untuk minum tuak yang sudah disediakan di rumah tersangka Aldi. Selang waktu tidak lama, menyusul datang Fajar dan Abdi yang selanjutnya Rizki dengan alasan ngantuk, pada pukul 22.30 Wib permisi masuk ke kamar untuk tidur.

Mengingat rencana. Pukul 23.00 Wib, Aldi membangunkan Rizki sambil bertanya, “Cemana?” tanya Aldi. Ruzki menjawab. “Ayolah”. Lalu mereka keluar kamar menemui korban Chanda Prayoga. Sebut Kasubbag Humas Polres Simalungun AKP Lukman Hakim.

Dari sini skenario pembunuhan mulai diperagakan. Aldi mengajak korban keluar rumah dengan alasan untuk menemui cewek dan di sambut setuju oleh korban tanpa merasa curiga sama sekali.

Tengah malam itu, Aldi sebagai joki, korban duduk di tengah dan tersangka Rizki paling belakang, berbonceng tiga menggunakan sepeda motor korban melaju menuju perkebunan Karet di Afdeling II Blok I/19 TBM tahun 2014 milik PTPN III Bangun dusun II desa Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, yang kemudian menjadi TKP penemuan mayat korban.

Di lokasi tersangka Aldi menghentikan sepeda motor. Korban heran lalu bertanya kenapa berhenti di sini? Ringan Aldi menjawab “Sebentar dek, ada ini cewek yang mau datang kemari”. jawabnya sambil pura pura buang air kecil.

Selesai buang air kecil, Aldi mendekati korban Chanda Prayoga. Dalam posisi jongkok berdampingan dengan korban, Aldi meminjam handphone dengan alasan menghubungi cewek yang akan ditemui. Saat itu tersangka Rizki berada di belakang korban juga berpura pura kencing.

Maut mengintai. Selesai kencing, Rizki berpura pura merangkul leher korban dengan siku lengannya menyebabkan korban berdiri berupaya melepaskan jepitan lengan Rizki “awaslah bang, jangan kek gitu bang”. Hardik korban

Jepitan semakin kuat diiringi perlawanan dari korban untuk melepaskan diri hingga jatuh terlentang dengan posisi tubuh korban menimpa tubuh tersangka Rizki.

Korban akhirnya lemas tidak bisa meronta lagi. Meski terjatuh namun jepitan tangan pelaku tidak lepas. Justru tersangka Aldi datang membantu menekan tangan Rizki dari atas agar tekanan semakin kuat menjepit leher korban. Itu berlangsung selama lebih kurang 15-20 menit. Aih… sadis.

Tersangka Rizki perlahan melepaskan jepitan setelah memastikan korban Chanda Prayoga sudah tidak bernafas lagi dengan cara meraba hidungnya.

Sadis. Untuk memastikan korban telah benar mati, pelaku Rizki memijak dada dan kepala di susul pelaku Aldi memijak perut korban yang dalam posisi terlentang.

Eksekusi selesai. Korban Chanda Prayoga tewas di tangan temannya sendiri. Jasadnya di seret pelaku ke semak semak lalu ditinggalkan. Kedua pelaku pergi menggunakan sepeda motor korban untuk mencari cangkul.

Tanpa permisi, kedua pelaku mendapat cangkul dari belakang rumah temannya, Dani. Lalu keduanya kembali ke TKP menggali lubang untuk mengubur korban dalam upaya menghilangkan jejak. Korban dimasukan dengan posisi terduduk, kaki memanjulur ke depan dan kepala menunduk ke lubang sedalam paha pelaku lalu di timbun.

Usai menimbun korban, cangkul dilemparkan di sekitar TKP. Lalu kedua pelaku pergi membawa sepeda motor korban menuju rumah tersangka Aldi. Namun sebelum tiba, tidak jauh dari rumah sepeda motor disembunyikan di perkebunan karet berikut handphone dimasukan ke dalam jok sepeda motor.

Kasus ini terungkap dan gempar setelah Rabu, 8 April 2020 sekira pukul 14.00 Wib, jasad korban ditemukan penggembala lembu dan berdasar laporan orang hilang ke Polsek Bangun. (ALDY/KTN)

Bagikan :