Pematangsiantar-Kliktodaynews.com
Disperindag Siantar Kota Siantar : Kami hanya bisa pantau 9 bahan pokok
Wapada virus corona saat ini yang bersumber dari negara cina, berdampak terhadap indonesia dan warga siantar khususnya. Hal ini berdampak kepada warga berbondong-bondong membeli masker. Namun, aneh masker jenis biasa umumnya harga 25ribu menjadi 200ribu per kotaknya.
Ini terjadi di kota siantar hampir seluruh apotik berkelakuan sama,dan ada juga memilih tidak menjualnya sebab, kenaikan harga yang tidak relevan.
“Kami tidak menjual bang, harganya ngeri…kasian warga,” kata pemilik salah satu apotik di jalan sutomo ini.Rabu(12/2/2020)
Terkait 83 orang WNA dan WNI yang saat ini status karantinan rumah oleh oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan Kadis Kesehatan Siantar dr.Ronal Saragih mengatakan ” itu bukan terdeteksi, melainkan karantina rumah. Disinggung upaya apa yang dilakukan disiantar..? “Kita gencar lakukan sosialisasi”. Ditanya terkait sulitnya didapat masker disiantar dan meroketnya harga.”itu logika bisnis”wajar katanya melalui celularnya.
Disaat pemerintah pusat gencar himbau masyarakat bersih-bersih,rajin cuci tangan dan pakai masker lewat iklan di televisi. Namun, masker sulit didapat.
“Kalau saya tidak himbau masyarakat sehat pakai masker.orang sakit bersin yang saya anjurkan pakai masker”. kata Ronal lagi.
Seorang warga Rocky(50) mengaku kesulitan dapatkan masker serta sangat mahal.
“Iya bang, ada jual di apotik 5ribu per biji. Kalau sekotak biasa 25ribu menjadi 20oribu.kami yang was-was virus inikan jadi bingung bang.masa pemerintah tidak bisa menindak para distributor dan apotik mengambil kuntungan dari situasi wabah yang sedang terjadi ini.masa harga segitu,kami berharap pemerintah cabut ijin usahanya itu,bila perlu ditangkap bang”.katanya kesal
Kadis Perindag Siantar Jadimpan Pasaribu mengatakan “itu sulitnya kami bang,kami hanya memantau 9 bshsn pokok sajs,mungkin terkait itu pusat yang dapat menindaknya”katanya.(RS/KTN)