Medan-Kliktodaynews Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Danau Toba menggelar aksi unjukrasa di gedung DPRD Sumatera Utara.
Koordinator aksi yang juga merupakan Ketua Horas Bangso Batak, Lamsia Sitompul dalam orasinya mengatakan Kondisi danau toba sudah rusak berat. menuntut semua izin perusahaan yang merusak danau toba.Dalam hal ini pemerintah belum maksimal dalam hal permasalahan ini dan pemerintah sumut hanya memberikan teguran tertulis, dan meminta supaya ditingkatkan izin perusahaan tersebut dicabut.
Ketua Horas Bangso Batak.Meminta DPRD Provinsi Sumatera Utara agar melakukan sidang paripurna setidak nya membentuk pansus tentang pencemaran danau toba.Kalau danau toba merupakan destinasi tujuan pariwisata tidak bersih apalagi wisata yang lain. Kita tidak lagi dapat mengharapkan atau tergantung dari hasil bumi. Dengan harapanDanau toba bersih dan menjadi wisata International menjadikan pendapatan masyarakat sekitar danau toba bertambah.
Ada beberapa tuntutan yang dibacakan dalam orasi tersebut yaitu cabut Izin PT Aquafarm Nusantara, PT Japfa, Simalem Resort, PT Allegrindo Nusantara dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga melakukan pencemaran dan merusak danau toba.
Salah satu contohnya PT Aquafarm Nusantara yang diduga membuang bangkai ikan dan pakan ikan busuk ke Danau Toba, Industri yang mengandalkan bahan baku ikan ini pada kenyataannya mempunya potensi serta kontribusi besar yang merusak Danau Toba yang menganggu kehidupan masyarkat sekitar dan merusak program pemerintah mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata International.
PT Aquafarm Nusantara diduga merampas hak mata pencaharian masyarakat sekitar masyarkat Danau Toba yang menyebabkan air tercemar, dan dan kwalitas air yang bau dan tidak layak minum , menyebabkan penyakit gatal gatal ke masyarakat sekitar dan pengunjung . Paradigma pemerintah harus diputar kenapa danau toba yang harus dirusak untuk menuruti penyebab masalah ini, danau toba tidak lagi menjadi berkat bagi masyarakat Sumatera Utara khusus masyarakat danau toba. Dikarenakan perusahaan hanya memikirkan keuntungan perusahaan tanpa memikirkan Danau Toba.
Selain menyerukan tuntutan untuk mencabut izin operasi, massa juga meminta agar Polda Sumatera Utara mengusut tuntas dan menangkap mafia dan oknum-oknum yang disinyalir terlibat memuluskan aksi perusahaan perusakan lingkungan yang terjadi disana. (wakeup)