Batubara-Kliktodaynews.com Dengan dalih penataan wilayah dan menciptakan lingkungan yang asri, Pemkab Batu Bara melakukan pembersihan warung warung di pinggir jalan di Jalinsum dan Jalan Provinsi Lima Puluh-Pematang Siantar serta acces road Kuala Tanjung.
Namun pembersihan yang dilakukan dinilai pilih kasih tebu karena tidak seluruh warung pinggir jalan ditertibkan.
Sekretaris Gerakan Menyampaikan Amanat Rakyat (Gempar) Kabupaten Batu Bara Darman menyatakan hal itu kepada wartawan di Lima Puluh, Senin (17/02/2020).
Masih menurut Darman, berdasarkan amatan pihaknya terlihat jelas di Simpang Marto Jalinsum Lima Puluh-Kisaran seluruh warung masih berdiri tegak. Keadaan ini bertolak belakang dengan Bukit Tujuh Jalan Provinsi Lima Puluh-Pematang Siantar serta warung tenda biru Jalinsum Lima Puluh-Medan yang telah rata dengan tanah.
Darman berharap kiranya Pemkab Batu Bara bijak menyikapi permasalahan kebutuhan ekonomi warga pengelola warung yang kehidupannya susah.
“Bila memang kebutuhan pemerintah untuk menata kota, kita bisa terima tapi jangan pilih kasihlah. Harus adil”, sesal Darman.
Dikatakan Darman, Pemerintah Daerah seharusnya tidak hanya main gusur saja namun harus memberi solusi kepada pedagang pinggir jalan yang tempat usahanya digusur.
“Dengan digusurnya warung tersebut berarti menambah pengangguran yang tentunya berdampak pada peningkatan angka kemiskinan”, sebut Darman.
Menurut Darman pembongkaran warung pinggir jalan juga berdampak pada perputaran ekonomi dan pendidikan anak yang biayanya diperoleh dari situ.
Diakui Darman, memang Pemkab melalui Camat Lima Puluh telah berjanji akan mencari lokasi pengganti disuatu tempat namun dirinya skeptis dengan janji tersebut.
“Itu hanya iming iming belaka”, ketus Darman. (Staf07/KTN)