Prosesi TAPTU Simpang Dolok, Tiap Tahun Digelar Tapi ‘Jijen Kobir’ Belum Jadi Pahlawan Nasional

Para peserta TAPTU yang terdiri dari unsur Muspika, Ormas, OKP, Pramuka, siswa siswi SMP, SMA dan Madrasah sederajat, tampak antusias dengan membawa obor berjalan kaki sepanjang 500 meter dari garis start hingga ke lokasi Makam Pahlawan.
Para peserta TAPTU yang terdiri dari unsur Muspika, Ormas, OKP, Pramuka, siswa siswi SMP, SMA dan Madrasah sederajat, tampak antusias dengan membawa obor berjalan kaki sepanjang 500 meter dari garis start hingga ke lokasi Makam Pahlawan.
Bagikan :

Batu Bara-Kliktodaynews.com Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Ir. Soekarno pernah mengatakan, “Bangsa Besar adalah Bangsa Jasa-jasa para Pahlawan nya, untuk itu jangan sekali-sekali melupakan sejarah (JASMERAH).

Atas dasar itulah, maka sudah saatnya pemerintah mau menginventarisir serta menggali informasi tentang siapa saja pihak yang benar-benar ikut beperang memperjuangkan kemerdekaan RI. Sebab masih begitu banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang gugur dalam medan perang revolusi kemerdekaan, namun sampai kini masih terabaikan dan belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional maupun daerah.

Contohnya seperti Jijen dan Kobir, 2 (dua) pejuang yang pusaranya kinj masih berada di TPU (Tempat Pemakaman Umum -red) desa Simpang Dolok, kecamatan Datuk Limapuluh, kab. Batubara yang baru sebatas masyarakat yang menetapkan mereka sebagai Pahlawan. Padahal rekam jejak cerita sejarah perjuangan keduanya sudah pun dapat dibuktikan dan diketahui secara luas oleh publik di Batubara.

Namun sampai kini belum pun ada langkah kongkrit, sehingga keduanya bisa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional ataupun pahlawan daerah. Walau dalam hal ini, pemerintah daerah sendiri (Pemkab Batubara -red), setiap tahun (pada 17 Agustus), selalu mengenang jasa Jijen dan Kobir lewat gelaran sebuah prosesi yang diberi nama TAPTU.

Kegiatan TAPTU ini dapat dibuktikan dengan gelaran pawai obor) dan ziarah ke Makam Jijen dan Kobir pada malam sebelum 17 Agustus 2019 (Jum’at malam 16/8/2019), yang dbahkan di ikuti oleh Bupati Batubara Ir.Zahir M.AP bersama perangkat OPD, OKP, Ormas dan masyarakat lain yang berasal dari wilayah seputaran desa Simpang Dolok.

Pada kata sambutannya dalam acara TAPTU tahun ini, Bupati Batubara sendiri meminta agar di buat panitia khusus guna menggali sejarah ini. Demi para pahlawan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, maka pihaknya akan menguatkannya dalam Keputusan Bupati (PERBUP) sehingga sejarah ini tetap akan ada selama negara berdiri.

Bahkan Zahir pun mengatakan, “Tahun depan TAPTU harus jadi kegiatan Pemerintah Kabupaten Batubara dan anggarannya harus di masukan ke Pemerintah Kabupaten Batubara”, ujar Zahir seraya mendapat aplaus dari warga yang turut meramaikan acara.

Lebih lanjut dikatakan Zahir, selama kepemimpinan Zahir -Oky 5 tahun kedepan, jika sudah mendapatkan lahan, pihaknya ingin membuat makam pahlawan dan meminta ijin kepada ahli waris untuk memindahkan makam para pahlawan. “sejarah adalah sebuah kisah yang tidak boleh kita lupakan”, pungkas Zahir.

“Bung Karno pernah mengatakan istilah jasmerah. Kita harus selalu mengenang sejarah, kalau kita lupakan sejarah maka bangsa kita tidak maju. Sejarah itu merupakan rangkaian momen agar dari sejarah ini muncul sebuah ide sejarah kedepannya di lakukan lebih baik”, bilangnya.

Kegiatan ziarah dan tabur bunga di Makam Pahlawan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun menjelang peringatan HUT RI. Para peserta TAPTU yang terdiri dari unsur Muspika, Ormas, OKP, Pramuka, siswa siswi SMP, SMA dan Madrasah sederajat, tampak antusias dengan membawa obor berjalan kaki sepanjang 500 meter dari garis start hingga ke lokasi Makam Pahlawan.

REPORTER: Bima IS Pasaribu

Kegiatan ziarah dan tabur bunga di Makam Pahlawan
Bagikan :