Polres Batu Bara Tetapkan 3 Orang Agen TKI Ilegal Jadi Tersangka Dalam Kasus TPPO

Bagikan :

BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Sat Reskrim Polres Batu Bara menetapkan 3 orang tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), setelah melakukan penyelidikan mendalam terkait keberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia.

Menjawab pertanyaan wartawan, ” Kapolres Batu Bara AKBP Jose DC Fernandes, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Ferry Kusnadi, SH. MH didampingi KBO Iptu Abdi Tansar, Senin (14/3/2022) malam kepada wartawan di ruang kerjanya, membenarjan, sudah ada tiga orang yang kami tangkap dan sudah ditahan terkait kasus TPPO ini.

Lanjut Kapolres Batu Bara mereka juga telah ditetapkan sebagai tersangka,” cetus Kapolres Batu Bara.

Menurut Ferry Kusnadi, SH. MH ketiga tersangka mempunyai peran masing-masing, seperti B (39) warga Air Joman, Kabupaten Asahan sebagai agen perekrut PMI.

Y (45) warga Desa Pahlawan, Kecaman Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara sebagai pengatur atau penunjuk jalan PMI untuk ke lokasi kapal.

Sementara S alias Ijal alias Bagok (42) warga Kecamatan Tanjung Tiram merupakan ABK kapal.

“Para tersangka mempunyai peran masing-masing dan kita amankan dari tempat persembunyian di tempat terpisah,” terangnya.

Dijelaskan, pertama kali diamankan
ditempatkan persembunyian di daerah Kisaran tanggal 6 Maret 2022.

Kemudian dilakukan pengembangan dan menangkap Y pada 7 Maret dini hari dan pada hari yang sama tepatnya sore hari ditangkap S alias Ijal alias Bagok.

“Sebenarnya mereka ini sudah jalan mau menuju Malaysia, namun saat di perjalanan mesin boat yang mereka tumpangi rusak, sehingga memutuskan kembali ke daratan,” ungkap Ferry.

Modus operandi merekrut para PMI melalui media sosial Facebook (FB) dan via WhatsApp untuk bekerja ke Malaysia. Para calon PMI ilegal mengeluarkan ongkos sebesar Rp 4,5- Rp 5,5 juta per orang dan ada yang bayar setelah sampai di Malaysia.

“Kasus human trafficking ini masih terus kita dalami sebab ada 5 orang lagi kita DPO-kan dan kita sudah mengantongi identitasnya,” jelas Ferry.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan undang-undang perdagangan orang dan perlindungan pekerja migran.

“Pasal 2 ayat 1, ayat 2, subs pasal 10, pasal 11 dari UU RI nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO Juncto pasal 81 Joncto Pasal 69 subs Pasal 83 Jo Pasal 68 dari UU RI nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja Migran Indonesia Joncto Pasal 55 dan Pasal 56 dari KUHPidana. Terancam penjara 15 tahun,” tutupnya

Di tempat sama, KBO Sat Reskrim Polres Batu Bara Iptu Abdi Tansar menjelaskan, di tahun 2022 Polres Batu Bara sudah menangani dua kasus TPPO dengan total PMI 68 orang.

Kasus yang pertama pada 7 Februari dengan 34 orang PMI dan kedua 4 Maret juga sebanyak 34 PMI. “Dari dua kasus ini sudah 8 orang tersangka yang ditangkap, 5 orang pada kasus yang pertama dan 3 orang di kasus yang kedua,” terangnya.

Terkait itu, Abdi mengimbau masyarakat agar jangan percaya kepada agen dengan modus-modus menawarkan kerja keluar negeri dengan masuk secara ilegal. “Janganlah seperti ini yang sudah terjadi ini. Kalau pun mau bekerja keluar negeri baiknya mengurus dokumen lengkap dan melalui lembaga penyalur yang resmi saja,” imbaunya, Kasat Reskrim Polres Batu Bara AKP Ferry Kusnadi, SH. MH (STAF07/KTN)

Bagikan :