Batubara-Kliktodaynews.com Jenazah Mhd Idris alias Idris (43) pria yang sudah 5 tahun bekerja di negeri Jiran Malaysia diduga merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri, akhirnya sampai juga ke kampung halamannya di Dusun Lubuk Perigi, desa Pakam, kecamatan Medang Deras, kabupaten Batubara, propinsi Sumatera Utara – Indonesia.
Jenazah pria pemilk tiga (3) orang anak dari dua (2) orang istri dan merupakan korban pembunuhan di negeri jiran itu, dipulangkan pada Sabtu (22/6/2019) sekitar pukul 02.00 waktu Malaysia dan sampai ke Bandara Kuala Namu pada pukul 03.00 WIB. Sedang jenazah Idris pun sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat selepas Ba’da Magrib di hari yang sama.
Kepulangan jenazah Idris sendiri diduga bukan atas bantuan dari pihak Pemkab Batubara, pasalnya sejak awal kedatangan jenazah Idris di Bandara Kuala Namu hingga setibanya di rumah duka persisnya di desa Pakam kecamatan Medang Deras, tak satupun ada terlihat pihak pejabat pemkab Batubara yang turut mendampingi sebagaimana biasanya disaat pemkab setempat memang benar-benar ikut terlibat dalam penanganan masalah seperti ini.
Memang pada waktu jenazah sampai ke rumah duka, media ini sempat melihat keberadaan Kepala Desa (Kades -red) dan Kepala Dusun (Kadus) setempat. Namun sayangnya sampai detik ini belum satupun ada pihak dari dan atau mewakili pemkab Batubara yang menyatakan telah memberikan bantuan atas kepulangan jenazah Idris dari Malaysia ke Batubara, Sumatera Utara – Indonesia.
Dan pada siang hari di waktu serta tempat yang sama, barulah media ini ada melihat Camat Medang Deras Syahrizal SH sewaktu menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga almarhum Idris. “Semoga keluarga dapat menerima cobaan ini dan terus berdoa untuk almarhum, dikuatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah”, demikian ucapnya kala menyampaikan kata-kata Ta’ziah ditempat duka.
br>
Sebagaimana dalam pemberitaan media ini sebelumnya, disebutkan bahwa Mhd Idris (43) salah seorang warga Batubara yang bekerja di Malaysia telah meregang nyawa akibat menjadi korban sebuah pembunuhan oleh rekan sekerjanya di Desa Mentari Petaling Jaya, Negara Diraja Malaysia.
Menurut cerita Anwar abang sepupu Idris (Korban), nasib na’as tak dapat terhindari hanya karena persoalan hutang, kemudian harus dibayar Idris sepupunya dengan sebuah nyawa. Anwar pun berharap Polisi Malaysia dapat segera menangkap Si Pelaku pembunuhan dan memberikan sanksi hukum sesuai peraturan dan perundang-undangan di Malaysia.
“Di kalau dapat hukuman mati” pinta Anwar dengan nada lirih.
Anwar pun mengatakan dalam hal pemulangan jenazah Idris, semua berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun. Seraya mengungkapkan bahwa korban Idris telah meninggalkan 3 orang anak masing-masing Saiful Akmal (17) siswa kelas III sebuab pasantren, Fitri Ramadhani (14) siswi salah satu SMP hasil pernikahan dengan Istri pertamanya Sutiana dan Muhammad Ilham Andrean (10) murid SD anak seorang wanita bernama Anita merupakan istri kedua Idris.
Sementara itu dari pantuan media ini, tampak isak tangis seluruh keluarga pecah manakala melihat jasad Idris yang sudah terbujur kaku di dalam sebuah peti mati. Sedang dikabarkan pula bahwa Mhd Idris (korban pembunuhan), sudah pergi merantau dan bekerja di Negeri Jiran Malaysia sejak lima (5) tahun yang lalu bersama Anita istri keduanya. (****)
Reporter || Mhd Yusuf
Editor || Bima IS Pasaribu SH