Batu Bara-Kliktodaynews.com Pemerintah pusat memberi perhatian khusus terhadap percepatan pembangunan Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, sembari mengingat sumber daya alam di wilayah tersebut sangat potensial dikelola sebagai sumber pendapatan daerah mendatang.
Hal tersebut dibuktikan dengan masuknya sejumlah proyek Pemkab Batu Bara dalam proyek strategis Provinsi Sumut dan PSN 2020. “Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Batu Bara kami menyampaikan rasa syukur atas sumber daya alam Batu Bara dan berterimakasih kepada Presiden RI Ir H Joko Widodo yang mempercepat pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung dengan Perpres 81/2018 dan terima kasih kepada Gubsu Edy Rahmayadi menjadikan Kabupaten Batu Bara menjadi Kawasan Strategis Provinsi Sumut melalui Perda No.2/2017,” kata Bupati Batu Bara H Zahir kepada wartawan, Selasa (25/2).
Zahir mengungkapkan hal itu usai memaparkan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang bagian Wilayah Program Selatan Kualatanjung dihadapan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, di Jakarta, Senin (24/2). Dalam pertemuan dihadiri tiga utusan provinsi yakni Riau, Kalimantan Selatan dan Sumur serta unsur Kakanwil ATR/BPN, Kadep ATR/BPN, bupati Indragiri Hilir, Berau, Siak, Bengkalis, Pelalawan dan wali kota Dumai itu, Zahir menegaskan Kabupaten Batu Bara sebagai daerah PSN telah terbangun Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi. “Saat ini Tebing Tinggi menuju Laut Tador dan Laut Tador menuju Kualatanjung yang target selesainya Oktober 2020,” katanya.
Mengenai pembangunan pipa gas, Zahir menyebut sepanjang 16,5 Km dari Laut Tador menuju Kualatanjung akan selesai awal April 2020. Pembangunan ini bertujuan memenuhi kebutuhan gas dan listrik PT Inalum serta industri lainnya.
“Sedangkan untuk pembangunan kilang minyak dan petrokimia oleh PT Pertamina, insya allah akan usai pendataan dan peta bidang lahan seluas 1000 Ha sehingga dalam waktu dekat Penlok akan ditanda tangani dihadapan Gubsu Edy Rahmayadi, Pelindo I, Pertamina dan Forkopimda Batu Bara,” terangnya.
Lebih jauh disampaikannya potensi SDA Batu Bara berupa kawasan pantai, pertanian, perkebunan dan perikanan serta dilengkapi daerah destinasi wisata peninggalan Jepang dan Inggris disamping Hutan Raya Danau Laut Tador. “Kepada bapak Dirjen Tata Ruang Kementrian ATR dan BPN kami mohon dukungan dan bimbingan termasuk juga kementerian terkait, sehingga Pemda Kabupaten Batu Bara menyikapi daerah proyek strategis nasional tidak menyalahi aturan,” katanya.
Zahir juga menjelaskan dalam RTRW Kabupaten Batu Bara 2013-2023 telah diajukan revisi diantaranya perluasan jalan nasional dan provinsi untuk dua jalur agar menghindari kemacetan, sehingga diharapkan segera rampung agar infrastruktur akses jalan di Batu Bara semakin baik.
Dalam paparan RDTR itu, Zahir didampingi Ketua DPRD Batubara M Syafii, Wakil Ketua Syafrizal, para Ketua komisi, sejumlah pimpinan OPD Pemkab Batu Bara, dan Syaiful Syafri dari TBUPP. ( Staf07/KTN)