Batu Bara-Kliktodaynews.com “Zahir Harap Bantuan Perbaikan Jalan, Edy Minta Lahan Cabai Tidak Dialih Fungsikan Lagi”
“Batu Bara siap diandalkan untuk mensuplay atau dijadikan sebagai pemasok kebutuhan pangan di propinsi Sumatera Utara maupun sampai ketingkat nasional, adapun kebutuhan yang dimaksud adalah jenis komoditi pangan seperti cabai, beras, mentimun, terong, telur bebek, ikan, udang, kepiting maupun buah durian”.
Hal itu disampaikan Bupati Batu Bara, Ir. Zahir M.AP dalam sambutannya didepan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, unsur Forkopimda, Wakil Bupati Oky Iqbal Prima, pihak Bank Indonesia, pihak Kementerian Pertanian, ratusan petani serta jajaran dinas Pertanian Batubara pada acara Panen Raya cabai merah di desa Lubuk Cuik kec. Limapuluh kab. Batu Bara, Selasa (16/7/2019) dimulai pukul 16.00 WIB hingga berakhir pada pukul 17.53 WIB.
“Luas keseluruhan areal lahan khusus tanaman cabai di desa Lubuk Cuik saat ini adalah 85 hektar dengan perkiraan total panen sebanyak ratusan ton, sedang di desa Tanjung Kuba ada seluas 200 hektar. Jadi ribuan jumlah petani yang terlibat dalam budidaya cabai, di Lubik Cuik saja total sebanyak 900 KK (Kepala Keluarga) yang terlibat sebagai petani cabai”, ungkap Zahir melanjutkan pidatonya.
“Untuk itu kami berharap kiranya bapak Gubernur Sumut dapat lebih memberikan perhatiannya terutama terkait masalah harga dengan maksud agar harga cabai bisa lebih stabil. Demikian pula masalah teknologi untuk memperkecil resiko dengan cara menjaga daya tahan cabai, oleh karenanya diperlukan mesin pengering atau sejenis cold stroge”, harapnya.
Dalam kesempatan tersebut tak lupa pula disampaikan Zahir bahwa masyarakat kec. Laut Tador juga sedang butuh bantuan berupa pembebasan lahan perkebunan seluas 15 Hektar, begitu pula masyarakat di desa Tanjung Kasau memohon untuk pembebasan lahan Perkebunan Sumatera Utara yang dipergunakan bagi perluasan halaman masjid setempat.
“Kiranya pak Gubsu juga berkenan memberikan bantuan dana APBD propinsi untuk perbaikan jalan menuju sentra produksi pertanian melalui dana yang bersumber dari BKP (Barang Kena Pajak), karena pemerintah kabupaten Batu Bara sendiri saat ini masih mengalami keterbatasan soal angggaran APBD”, ucapnya
Sementara setelahnya Gubsu terlihat menggelar pola dialog interaktif, beberapa perwakilan petani satu persatu mengungkapkan soal kesulitan seperti masalah jalan yang sangat rusak, masalah harga pupuk un-organik yang terus mengalami kenaikan, soal hama yang terkahir ini sangat kebal terhadap racun kemudian tak luput pula terkait persoalan penyakit cabai kriting yang tak kunjung berakhir.
Menjawab berbagai persoalan yang dilontarkan oleh petani, Gubsu pun langsung mengutarakan beragam solusi, beberapa diantaranya yaitu dengan cara selain akan membangun pabrik sambal didaerah ini, juga meminta kepada Bupati untuk segera membentuk koperasi, sebagai sarana simpan pinjam guna kesejahteraan para petani.
“Saya setuju adanya koperasi, segera koordinasi dengan Bupati. Kepada Dinas Koperasi secepatnya bentuk koperasi disini, bergeraklah secara menyeluruh. Karena petani nanti akan menjual cabainya ke koperasi, yang membiayai itu harus petani sendiri bukan Bank maupun rentenir. Pak Bupati, Babinsa dan Babinkamtibmas, tolong di stop rentenir masuk ke desa-desa. Ingat… itu tanggungjawab kalian”, bilangnya
Kemudian diungkapkan Edy pula bahwa dia pun baru mengetahui kalau ada lahan tanaman cabai yang begitu luas di Batubara. “Saya baru seminggu tahu ada lahan cabai kita seluas ini. Ini jangan diganggu pak bupati. Pastikan jangan ada lagi pengalihan fungsi lahan pertanian disini, prioritaskan lahan ini menjadi lahan budidaya cabai. Saya akan turun tangan langsung mengurus ini, yang pasti petani harus makmur”, pungkasnya.
Dalam kesempatan kali ini, Gubernur sendiri sempat berjanji akan memberikan bantuan berupa alat pengering sekaligus wadah pendingin yang populer disebut ‘Cold stroge’. Laku secepatnya akan membentuk koperasi untuk membantu petani agar tidak terjerat oleh perbuatan rentenir. Namun Gubsu mengingatkan agar para petani tetap dapat mengatur siklus tanam cabai dengan maksud pada waktu bulan puasa nanti cabai tidak lagi hilang dipasaran.
Reporter: Bima I S Pasaribu SH