Kampar-Kliktodanews.com
Masyarakat Desa Batu belah, Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar meminta agara Kepala Desa memperbaiki proyek penimbunan jalan usaha tani yang berada di Dusun IV Desa Batu belah.
Hal ini dikatakan Tokoh Masyarakat Kampar Rajunel Jasra, Selasa (12/05/2020). Kepala Desa sempat berjanji dalam rapat dengar pendapat masyarakat dusun dan BPD untuk melakukan perbaikan pada bagian jalan yang menurut nya tidak sesuai harapan masyarakat yang melakukan aktifitas setiap hari di jalan tersebut. Karena akses satu-satunya hanya itu menuju perkebunan masyarakat. Kegiatan tersebut menelan biaya sebesar 109 Juta dengan panjang 1000 M lebar 3 M dengan ketebalan 15 CM.
Menurutnya, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan terutama lebar tidak sampai 3 meter dan ketebalan nya. “Tanggung jawab tim pelaksana kerja(TPK) dipertanyakan disini dan BPD mesti menyikapi hal ini jangan hanya makan gaji buta saja dan asal tanda tangan APBdes,”kata Jasra.
Kepala Desa Batubelah Muhammad Zahril mengatakan persoalan terkait pengerjaan penimbunan jalan di Dusun IV yang dipersoalkan oleh beberapa orang masyarakat sudah selesai. bagian jalan yang rusak akibat banjir itu sudah dimusyawarahkan desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bersama masyarakat setempat.
“jalan itu sempat dihantam banjir dan kita akan memperbaiki bagian jalan yang rusak akibat banjir itu, soal adanya pemeriksaan pengerjaan penimbunan jalan tersebut, itu merupakan ranah Inspektorat,”kata Zahril.
Beberapa pengerjaan mendapat perhatian dari tokoh masyarakat seperti pembangunan Posyandu yang berukuran 5 x 7 dengan menelan biaya Rp.90 Juta. terlihat tidak berfungsi dan selalu kosong tanpa penghuni.
“Kita bukan bermaksud untuk menggulingkan jabatan beliau tapi demi kepentingan warga Desa Batu Belah Kecamatan Kampar Propinsi Riau, Sebenarnya masih banyak lagi masalah masalah di Desa ini antara lain, RT/RW yang mau mengundurkan diri karena tidak sejalan dengan kebijakan-kebijakan Kepala Desa. Tambah lagi salah seorang Kepala Dusun yang pendidikan nya minim bisa saja tamatannya di ragukan dan dalam proses rekrutmen nya ada permainan satu sama lain,” katanya Rajunal.
Pihak terkait diminta turun untuk memeriksa pekerjaan yamg bermasalah ini.seperti Dinas PMD dan Inspektorat. Jika hal ini tidak ada penyelesaian, warga akan melaporkan kekejaksaan.(HENGKY/KTN)