SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Siswa SMK Negeri 2 Pematangsiantar menjadi korban perampokan oleh tiga pria yang mengaku dari petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Korban ditodong dengan senjata tajam (Sajam) lalu merampas Handphone milik mereka.
Bukan hanya Handphone milik RHS (16) yang dirampok oleh para pelaku, Handphone milik pacarnya, Can (15) yang juga pelajar di SMP Swasta Kartika 1-4 Kota Siantar pun ikut dirampas.
Informasi dihimpun, perampasan tersebut berlangsung di Halte bus depan Gedung Olahraga (GOR), Jalan Merdeka, Kelurahan Pahlawan, Kota Siantar, Jumat (27/5/22) siang jam 09.13 WIB.
RHS mengatakan, saat itu dia dan pacarnya duduk di halte bus depan SMPN 1 Jalan Merdeka. Saat asyik ngobrol, tiba-tiba berhenti satu unit mobil Toyota Avanza BK 1920 WT.
Dari dalam mobil itu dikatakan ada tiga orang lelaki (Pelaku-red). Dua dari tiga pelaku kemudian menemui korban hingga menuduh ada terlibat narkoba dan merampas handphone.
Para pelaku berkeras mengaku sebagai petugas BNN. Namun, saat Korban RHS menanyakan pelaku petugas BNN dari mana sambil mengaku jika orangtuanya juga petugas BNN di Parluasan?
Pelaku langsung masuk kedalam mobil lalu melarikan diri. Korban tak tinggal diam. Dia mencoba mengejar para pelaku menggunakan sepedamotor sampai ke arah Jalan Ahmad Yani.
Tau sedang diikuti, pelaku memberhentikan laju mobil mereka. Lalu menyuruhnya korban untuk pergi sembari menodongkan sebilah senjata tajam (Sajam) warna putih.
Korban melihat itupun tak dapat berbuat banyak, sehingga para pelaku langsung kabur kearah Mako Brimob. Sedangkan korban RHS memberitahukan kejadian penjambretan itu kepada orangtuanya.
Masih kata korban RHS, pasca mengejar mobil para pelaku. Dia sempat melihat mobil pelaku menabrak seorang wanita yang lagi berkendara dengan sepedamotor jenis Honda CBR.
Meski demikian, pelaku tetap nekat melarikan diri. Warga setempat yang mengetahui kejadian menolong wanita pengendara itu dengan kondisi luka-luka dibawa ke Puskesmas setempat.
“HP ku yang dijambret Merek Oppo type H6. Hape pacar ku itu merek Vivo tapi gak tahu tipe nya. Mereka (Pelaku-Red) ngaku petugas BNN tanpa diberitahu BNN mana,” pungkas korban RHS.
RHS mengaku, sempat melihat ciri-ciri salah satu pelaku yang memiliki Tatto gambar motif di lengan tangan sebelah kiri. Dua pelaku yang didalam mobil menggunakan topi warna hitam.
Yan Asmara Siregar selaku orangtua korban meminta agar pihak Sat Reskrim Polres Siantar dapat mengungkap para pelaku tersebut. Yan juga sudah menyebar ciri-ciri para pelaku.
“Saya sudah tahu tentang mobil dikendarai pelaku, sedang kami lacak. Kami akan membuat laporan ke Kantor Polisi dengan harapan bisa secepatnya menangkap para pelaku,” katanya.
Hingga berita ini dikirim kemeja Redaksi, Sabtu (28/5/22) siang jam 14.20 WIB. Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Banuara Manurung belum berhasil dikonfirmasi perihal kejadian. (Yud/KTN)