Pematangsiantar-Kliktodaynews.com
Terkait pengalihan arus lalu lintas di seputaran jalan Sutomo,patimura tepatnya di wilayah Ramayana sejak Mei 2019, dinilai keputusan tepat dan mendapat apresiasi dari beberapa pihak, Masyarakat, Pengguna jalan hingga Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkar Rumah Rakyat Indonesia Siantar Simalungun.
Sebab, sebelumnya jalur nomor dua paling macat lalu lintas adalah ini, setelah Jalan Merdeka tepatnya Pajak Horas gedung III dan IV. Hasil kerja sama Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Lalu Lintas ini sangat baik.
Namun, baik bagi masyarakat belum tentu baik bagi pengusaha. hal hasil Kamis(31/10/2019) lalu management Ramayana Samsul, dalam rapat terbuka di DPRD Kota Siantar Komisi III dihadiri BPKAD,Dishub dan Satlantas Polres Siantar. mengatakan agar mengembalikan arus lalu lintas seperti semula.sebab, pengalihan tersebut berdampak terhadap menurunnya omset pendapatan PT Ramayana.
Tidak itu saja, menurut mereka pengunjung yang hendak belanja ke pusat perbelanjaan tersebut mengaku kewalahan.
“sebelum pengalihan omset kami 5 juta perhari, setelah pengalihan omset kami hanya 300 ribu.banyak ibu-ibu mengeluh bingung dan mutar-mutar untuk masuk berbelanja padahal sudah di buat tanda masuk,”ucap Samsul.
Pihak Ramayana setuju dengan pengalihan namun kalau boleh dilakukan saat hari besar saja.
Sementara itu, Kasat Lantas AKP Septian mengatakan pengalihan dilakukan untuk kepentingan publik dan hasilnya maksimal tingkat kecelakaan juga menurun jauh.
“setiap kebijakan memang pasti ada pro dan kontra hal itu biasa,”ucapnya.
Dan akhirnya Komisi III mengeluarkan rekomendasi yang menjadi salah satu poinnya adalah mengembalikan arus lalu lintas seperti semula, dan pengalihan dilakukan di hari tertentu atau hari besar saja.
Direktur LRR Siantar Bangun Pasaribu mengecam keras keputusan DPRD Komisi III sebab, mengeluarkan keputusan mengembalikan kembali arus lalu lintas seperti semula.
“ini DPRD suka kemacetan kurasa ya, suka rakyat susah kali ya.masa keputusan sudah baik kok, di cabut.harusnya anggota Dewan pakai dong analisa, kepentingan publik lebih dipentingkan atau kepentingan kelompok atau seseorang.menurun omset kok arus lalu lintas sasaran.ini tidak ada hubungan. penyebab minat belanja rendah memang semua sektor saat ini rendah tingkat belanja, bukan disalahkan arus lalu lintas,”ucapnya
Demikian Direktur LRR Simalungun Joel Sinaga seharusnya Dewan ini ,lihat dan rasakan dilapangan serta memutuskan sesuatu harus pakai abdi ilmu.
“coba pakai ilmunya pak dewan, bukan asal cakap aja, lihat dan cek dulu kelapangan rasakan manfaat dan observasi lapangan, biar nggak dibilang dewan asal-asal.masa sudah baik di cabut,kalau persoalan menurunnya omset bukan ramayana saja merasakan Suzuya juga sama, siantar Plaza juga sama, terus yang salah arusnya juga?? semua sedang mengalami penurunan, namun bukanm dikarenakan arus lalu lintas tidak ada hubungannya itu.kita minta DPRD tetap menguatkan Kepentingan publik dengan mendukung keputusan Dishub dan Satlantas Polresta Kota Siantar.”ucapnya.
Ditambahkannya, “kita bukan anti pengusaha namun, pihak pengusaha juga belajar lah terkait pelayanan dan penurunan omset yang terjadi, bukan ujug-ujug lalu lintas disalahkan.dan selain itu kita minta Loket-loket Bus di pusat kota agar di cabut ijinya.”tutupnya.(BS/KTN)