BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Sesuai surat menteri kesehatan republik indonesia (Menkes-RI) terkait harga eceran tetap (HET) ada 11 jenis obat yang diyakini dapat menyembuhkan Covid-19, sehingga hal ini diserbu oleh warga.
Satres Narkoba melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah apotik dan rumah sakit dan tidak ditemukan adanya pelanggaran dari apotik di Batu Bara.
Kasatres Narkoba Polres Batu Bara melalui KBO Satres Narkoba AKP Yahman menuturkan inspeksi mendadak ke sejumlah apotik dan rumah sakit, 11 jenis obat tersebut diserbu warga, Senin (26/7/2021) petang.
Lanjut KBO Satres Narkoba Yahman, pada sidak yang dipimpin Kanit 1 Satres Narkoba Iptu Rudiansen Sipayung bersama anggota melakukan sidak di 3 apotik diantaranya Kecamatan Tanjung Tiram terkait HET 11 item obat obat semasa Covid-19.
Menurut KBO, sipengelola apotik yang disidak mengakui ketersediaan 11 obat tersebut tidak ada, jarang dicari orang sehingga tidak disediakan oleh pihak apotik”, terang Yahman.
Sebelumnya, Jumat (23/7/2021) dipimpin KBO Satres Narkoba AKP Yahman dan Kanit 2 Satres Narkoba Iptu P. Tamba juga telah dilakukan pengecekan berdasarkan instruksi Kasatres Narkoba ke RSUD Batu Bara dan apotik di Lima Puluh.
Ketika dilakukan koordinasi dengan David Firman Manurung sebagai Kepala Instalasi Farmasi di RSUD Batu Bara ternyata dari 11 jenis obat yang tercantum dalam surat Menkes hanya tersedia 4 jenis di RSUD Batu Bara.
Keempat jenis obat yang tersedia tersebut adalah Favipiravir 200 mg Tablet, Stock persedian sebanyak 121 tablet Remdesivir 100 mg Vial Oseltamivir, 75 Mg Kapsul sebanyak 405 Kapsul, dan Azithromycin stock persedian 6370 tablet.
Meski begitu penjelasan Kepala Instalasi Farmasi di RSUD, obat tersebut tidak bisa diperjual belikan kepada pasien umum. Obat tersebut hanya untuk yang ada dari rekomendasi dari RSUD Batu Bara dan serta diperuntukan bagi pasien BPJS.
Sedangkan pengadaan obat menurut David Firman Manurung langsung dari Dinas Kesehatan Provsu sesuai dengan permohonan pihak RSUD Batu Bara.
Kemudian pendistribusian obat disebutkan David Firman Manurung dibawah pengawasan Kepala seksi logistik RSUD Batu Bara Hadiyani.
“Jadi berdasarkan sidak yang kita lakukan 11 obat yang disebutkan tidak tersedia di apotik. Hanya ada 4 jenis obat di Farmasi RSUD itupun khusus untuk pasien BPJS atas resep yang dikeluarkan dokter RSUD Batu Bara”, cetus AKP Yahman. (STAF07/KTN)