Tanah Karo-Kliktodaynews.com Berita tentang penyebaran virus Corona (Covid 19) kini sudah sampai ke seluruh pelosok negeri. Saat ini semua orang berhati hati dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Begitu juga dengan pemerintah yang mengupayakan pencegahan bagi masyarakatnya agar terhindar dari virus berbahaya tersebut.
Tapi sangat disayangkan, upaya ini dirasakan berbanding terbalik oleh sebagian warga yang berdomisili tepatnya di sekitar Jalan Veteran, Gg. Bakti dan Gg. Kalihara, Kelurahan Kampung Dalam, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo. Pasalnya, mereka mengeluhkan air bersih yang tidak kunjung mengalir dari PDAM Kab. Karo selama dua pekan ini.
Langkanya suplay air bersih di beberapa titik Kota Kabanjahe sangat membuat warga bertambah resah di tengah tengah maraknya issu tentang Covid 19. Hal ini seperti diungkapkan oleh seorang warga yang bernama Lia Hambali kepada kru Kliktodaynews. ” Pemerintah daerah mengajurkan warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan badan terutama disarankan untuk rajin mencuci tangan agar terhidar dari penyebaran virus corona (covid 19), tapi terkait masalah air bersih saja Pemkab Karo sulit untuk mengatasinya.
Buktinya sudah berkisar 2 minggu pasokan air bersih dari pihak pengelola PDAM Tirta Malem tak lagi bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan kaskus. Dan juga untuk kebutuhan lainnya,” ungkapnya kesal.
“Bagaimana Pemkab mau bicara soal pencegahan Virus Corona, bila menanagani masalah air bersih yang nyata nyatanya sangat penting bagi kami saja tidak bisa. Tolonglah segera diatasi masalah macetnya suplay air ini,” imbuh Lia lagi.
Menanggapi ini awak media mencoba menanyakan tentang keluhan yang disampaikan oleh warga tersebut kepada Jonara Tarigan yang menjabat sebagai Direktur PDAM Tirta Malem. Terkait tentang kelangkaan air bersih Jonara mengakui bahwa suplay air bersih di berbagai titik di kota kabanjahe menjadi langka dikarenakan ada kerusakan jaringan pipa. “Saat ini karyawan/anggota sedang membenahi kebocoran pipa tersebut,” jelasnya melalui pesan singkat.
Ketika ditanya kapan air bersih bisa mengalir lagi seperti biasanya, Jonara Tarigan belum juga memberikan jawaban yang pasti, hingga berita ini dikirim ke meja redaktur.
Padahal bila dilihat dari letak geografis daerah Kabupaten Karo , Tanah Karo berada di dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan, yang sama sama kita ketahui memiliki banyak sumber mata air bersih. Tetapi faktanya warga kota Kaban Jahe sekitarnya masih saja belum merdeka dalam menikmati air bersih tersebut. Entah sudah berapa besar dana dari kementerian PUPR pusat di glontorkan untuk mengatasi masalah air bersih namun hingga kini masih menjadi persoalan yang terkesan sulit untuk terpecahkan.(DI/KTN)