Tanahkaro-Kliktodaynews.com Jangankan wakil bupati, siapapun orangnya sudah pasti prihatin, bila melihat ternak yang siap panen atau dipasarkan mati tiba-tiba.
Bayangkan saja, para peternak yang menggantungkan hidup hanya dari beternak babi untuk menyekolahkan anak dan keperluan rumah tangga, kini pupus sudah.
“Tentunya saya sangat prihatin dengan musibah ini. Jika dihitung-hitung, kerugian para peternak babi di 9 Kecamatan bisa mencapai miliaran rupiah,”ujar Wakil Bupati Karo, Rabu (04/12/2019) saat siaran pers di Aula Dinas Pertanian.
Cory berharap, masyarakat yang profesinya hanya sebagai peternak
babi dapat bersabar dengan kejadian ini. Dinas Pertanian Karo harus segera bekerjasama dengan kabupaten/kota lainnya, agar mendesak Gubernur untuk menyurati Menteri Pertanian.
“Agar musibah yang menimpa para peternak segera mendapat perhatian dari pusat. Apa langkah solusi yang harus diambil terkait hal ini,”ujarnya.
Meski begitu, lebih lanjut dikatakannya, satu hal yang perlu diingat dan diketahui. Musibah ini tidak ada kaitannya dengan sabotase wisata halal yang sedang didengung-dengungkan.
“Bagi para peternak juga, diminta untuk dapat kesterilan kandang dan pakannya. Bersihkan kandang setiap hari, dan bila ada ternak yang mati, bangkainya jangan dibuang sembarangan. Segera dikubur atau hubungi dinas pertanian,”himbau Cory.
Ia juga menyebut, virus babi tidak menular pada manusia dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Karena sudah melalui uji laboratorium.
“Bila ada ternak yang sakit, segera hubungi dinas pertanian bidang peternakan. Yang utama jaga kebersihan kandang, semprot dengan desinfektan 2 kali seminggu,”tutupnya. (DEWI/KTN)