Korindo Sembiring Meliala : Minta Pemkab. Karo Atur Strategi Penanganan Dampak Covid-19, Dan Bukan Hanya Himbauan

Bagikan :

Tanah Karo-Kliktodaynews com Terkait masalah penyebaran virus Covid-19, masyarakat Tanah Karo kini dihimbau oleh Pemkab untuk berdiam diri di rumah masing masing. Walau tidak bisa kita pungkiri, bahwa aktifitas sehari hari masih saja tetap berlangsung. Dengan harapan setiap individu menjaga diri dan tetap berhati hati dalam kesehariannya. Melalui beberapa wawancara kru Kliktodaynews dengan beberapa orang masyarakat akhir akhir ini, hampir semua mereka meras takut dan tertekan dalam menghadapi pandemi ini.

Kondisi ini juga sudah dirasakan oleh Korindo Sembiring Meliala, seorang anggota DPRD Kab. Karo. Dalam pembicaraannya dengan kru, Selasa (07/04/2020) sekitar pukul 14.00 WIB di Kabanjahe, beliau menuturkan keprihatinannya atas kondisi masyarakat Karo.

” Saya telah menerima beberapa keluhan dari masyarakat. Mereka mengeluh karena sulitnya situasi sekarang ini. Apalagi keadaan kaum buruh, seperti buruh tani yang memang banyak jumlahnya di Karo ini, tukang becak, pedagang kecil di pasar dan kaki lima, supir angkutan kota, lansia, dan pekerja lainnya. Mereka sangat perlu uluran tangan dari Pemkab. Contoh, sepinya penumpang angkot (angkutan kota), sepinya pembeli di pasar, dan banyak lagi keluhan yang lain. Tentu ini harus dapat perhatian lebih dari pemkab. Karo,” ujarnya.

Korindo juga mengatakan bahwa bila Pemkab. Karo tidak segera mencari dan mengatur strategi untuk menaggulangi keadaan ini, dapat dipastikan dalam jangka waktu yang singkat akan ada masalah yang lebih kompleks dari sekarang. ” Kedepannya bisa dipastikan akan bertambahnya masyarakat yang sakit. Baik itu gara gara ekonomi yang menurun atau gara gara kondisi jiwa yang tertekan. Dan juga jangan sampai sebagian masyarakat menderita sakit karena kelaparan,” imbuhnya.

Menurut Korindo sudah seharusnya pemkab Karo tidak hanya menghimbau dengan larangan stay at home tapi juga harus menyalurkan bantuan bantuan yang di butuhkan oleh masyarakat. ” Saya dengan tegas meminta kepada Pemkab. Karo khususnya dalam hal ini adalah bupati, tidak hanya memberikan himbauan terkait Covid -19 ini tapi juga menyalurkan bantuan misal dalam bentuk sembako kepada masyarakat. Saya kira inilah yang diperlukan masyarakat. Karena kalau soal semprot semprot disinpektan, saya kira hampir semua lapisan masyarakat sudah paham dan rutin melakukannya.” Tuturnya.

Sementara itu ditempat yang sama Ketua GBNN Karo, Ronald Abdi Negara Sitepu, SH, MH juga mengatakan bahwa sekarang ini masyarakat perlu bantuan dari pemkab. “Pak Bupati, Covid 19 itu bukan hanya tentang berapa ODP, PDP dan Positif. Dampak Covid 19 ini juga harus dipikirkan. Kasihan para supir angkot, pedagang kaki lima, lansia dalam hal perekonomian. Apa gebrakan Bapak terkait itu?,” bebernya.

“Ada masyarakat membuat bilik sterilisasi bapak permasalahkan standarisasinya, sedangkan bapak belum bahkan tidak mampu membuatnya. Seharusnya bapak mendukung dan memberikan pencerahan letak salahnya dimana. Ya kalau tidak mampu lebih bagus mundur saja pak, anggap saja ini sebagai permintaan maaf bapak kepada masyarakat,” ujarnya kesal.

Ronald kembali mengatakan kepada kru, kalau Bupati mau dan benar-benar memikirkan semua warganya, dana yang diajukan kepusat untuk penanggulangan covid-19 itu kan cukup besar bisa dibelikan untuk beras dan kebutuhan sembako khususnya buat warga Karo yang kurang mampu. “Kalau hanya digunakan untuk rapat dan nyemprot sana,sini saja, itu hal yang mubazir, karena saya menilai nyemprot aspal itu tidaklah begitu berarti untuk menangkal virus corona,” pungkasnya.

“Mungkin Bupati Karo tidak memikirkan dampak dari covid-19 ke kita-kita rakyat kecil ini,karna Bupati cukup stok uangnya untuk persiapan setahun kedepan, sementara rakyat kecil yang mencari pagi untuk makan sore ini bagaimana? Jangankan dirumahkan 2-3 bulan, satu minggu saja mereka gak cari makan,maka anak-anak mereka akan kelaparan,” ujar Ronald mengakhiri perbincangan. (DW/KTN)

Bagikan :