Jalan Penghubung Antara Kecamatan Kutabuluh Dan Tiga Binanga Rusak Parah

Jalan Penghubung Antara Kecamatan Kutabuluh Dan Tiga Binanga Terus Menerus Dalam Kondisi Rusak Parah.
Jalan Penghubung Antara Kecamatan Kutabuluh Dan Tiga Binanga Terus Menerus Dalam Kondisi Rusak Parah.
Bagikan :

Tanah Karo-Kliktodaynews.com Tinggal di daerah pegunungan dengan alam yang indah dan sejuk menjadi anugerah bagi semua warganya. Kabupaten Karo misalnya, daerah dengan tanah suburnya membuat sebagian besar penduduknya menjadi petani. Selain juga bisnis pariwisata yang menjamur di beberapa titik kotanya.

Daerah Tanah Karo juga menjadi pelintasan dari Kota Medan menuju beberapa kota kabupaten dan Provinsi. Sehingga pembangunan jalan menjadi perhatian khusus pemkab Karo.

Tetapi sangat disayangkan, banyak daerah di Tanah Karo ini yang luput dari perhatian pemkab. Karo. Hal ini dikeluhkan oleh beberapa orang warga yang bermukim di desa Rih Tengah, Kec. Kuta Buluh, Kab. Karo. Salah seorangnya adalah Sri Rejeki Sembiring. ” Jalan utama desa kami menuju ke Limang atau ke Kuta Buluh, sangat parah. Selalu rusak dan tidak nyaman untuk kami lalui,” ujarnya kepada kru, Rih Tengah, Selasa 14 April 2020 sekira pukul 17.00 WIB.

” Ladang dan kebun kami berada jauh dari rumah kami. Kami harus membawa hasil panen dengan bersusah payah menuju kota. Ada sekitar 20 Km, panjangnya jalan itu. Tapi hampir keseluruhan jalan rusak parah. Dimananya perhatian pemkab Karo untuk kami warganya. Desa kami ini tidak jauh dari kota kabupaten, tapi selalu makan waktu yang lama untuk pergi dan pulang menuju kota,” keluh Sembiring lagi.

Sedangkan di Desa Rih Tengah ini ada PT. Wampu Elektric Power (WEP) yang bergerak untuk menyuplai aliran listrik ke kabupaten Karo. Perusahaan raksasa ini merupakan kerjasama antar PT PLN (Persero) dengan Komipo co. Ltd sebagai BUMN Korea di bidang energi bersama dengan anggota konsorsium lain.

Untuk itu kami mencoba menanyakan kepada Manager PT.WEP, Mr. Ghoo Lie di kantornya di Desa Rih Tengah, tentang dana CSR yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan penduduk setempat salah satunya fasilitas jalan atau kepetingan umum lainnya.

” Kami sudah menyetor CSR perusahaan kepada pemkab setiap tahunnya. Kami langsung memberikannya kepada Bappeda Karo, agar pantauannya lebih terarah. Setiap tahunnya kami memperbaiki beberapa titik jembatan di jalan penghubung antara desa Limang dan desa Rih Tengah. Sekarang ini juga kami sudah memberikan uang sejumlah Rp. 50 juta kepada pemkab terkait wabah corona ini. Ada juga 800 unit APD yang akan kami berikan dan kini dalam pengerjaan,” terang Mr. Goo kepada kru Kliktodaynews.

Mr. Ghoo yang didampingi stafnya Jenny menambahkan, masalah dana CSR kita koordinasikan dengan Bappeda Kab. Karo. ” Atas saran dan usulan merekalah dana itu nanti dipakai untuk apa. Untuk berapa besar CSR perusahaan kami sebaiknya tanya langsung ke Bappeda. Karena kami tidak boleh membukanya kepada siapapun selain antara kami dan pemerintahan. Ini kebijakan managemen perusahaan kami.” Pungkasnya ketika kru bertanya besar CSR PT. WEP.

Melalui pantauan kru, memang akses jalan penghubung antara desa di kecamatan Kuta Buluh ini dalam keadaan rusak parah. Termasuk jalan yang melintasi area PT,. WEP sendiri. Semoga keadaan ini menjadi perhatian khusus pemkab. Karo. Agar masyarakat bisa hidup lebih nyaman lagi. (DW/KTN)

Bagikan :