Bangunan Liar Menjamur Di Bibir Pantai Danau Toba Tongging

Bangunan Liar Menjamur Di Bibir Pantai Danau Toba Tongging
Bangunan Liar Menjamur Di Bibir Pantai Danau Toba Tongging
Bagikan :

Tanahkaro-Kliktodaynews.com Bangunan liar terlihat menjadi Pemandangan yang merusak mata di Danau Toba sekitar desa Tongging yang merupakan salah satu tujuan wisata lokal maupun internasional,luput dari amatan mata kadis yang menangani kelestarian Tongging Danau Toba

Hal tersebut sanggat mencederai nilai -nilai Estetika bahkan, tidak tertutup kemungkinan bangunan liar dibibir pantai menjadi penyumbang terbesar pencemaran Danau toba.hal ini juga dapat berdampak kepada Geopark kaldera Toba

Menjamurnya bangunan liar menuai protes dari sejumlah Warga, ” keberadaan kios – kios dan bangunan dipinggir Danau Toba, khususnya pantai Tongging ini dapat merusak keindahan. Jadi ini harus segera ditertibkan agar tidak semakin menjamur,”ujar salah seorang warga yang mengaku bermarga Munte kepada sejumlah Media saat berada ditongging Jumat (21/06/2019) sekira Pukul 10:30 WIB.

Ditambahkan Munte Pihaknya Sangat mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, dalam hal ini Dinas Perijinan dan Dinas Pariwisata harus segera menindak dan membongkar bangunan tanpa izin tersebut.

“Bila tidak segera ditertibkan maka tidak tertutup kemungkinan bangunan liar semakin bertambah,kalo nggak ada tindakan bahkan akupun besok kubangun lagi punyaku,”ancam Munte lagi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu satu Pintu, Susi Iswara Br Bangun Msi, yang hendak dikonfirmasi tidak berada ditempat. Menurut salah seorang Stafnya dibagian Administrator ,Feba Br Sitepu pukul 14.40 Jumat (21/06/2019) diruang pelayanan,kepala Dinas sedang Dinas luar dan beberapa staf berada di kantor DPRD Karo mengikuti Agenda Rapat.

Amatan Awak Media di lokasi terlihat bangunan liar, yang menjorok ke bibir pantai dan bangunan yang lain masih dalam tahapan pembangunan,sampah yang bertaburan juga menghiasi bibir pantai hingga merusak pemandangan yang fenomenal menjadi suguhan yang merusak estetika.(KTN/LIN)

Bagikan :